Thursday, February 10, 2022

Starlet Boros, ini salah satu penyebabnya

Starlet Boros ??


ini salah satu penyebabnya Part ini adalah bagian dari karburator ,Namanya Piston powerjet. Didalam karburator Aisan terdapat 4 spuyer yaitu Mainjet, Pilotjet,Slowjet dan Powerjet.

Yang terakhir disebut itulah yang ada hubungan dengan part yg difoto ini. Mainjet dan pilotjet sudah pada paham semua (spuyer primer dan sekunder) dan ini yg biasanya diutak-atik ukurannya unt mendapatkan tujuan tertentu misalkan performa ,keiritan atau bahkan untuk keduanya.

Tetapi didunia Starlet, Piston powerjet (PPJ) menjadi tersingkirkan pembahasannya dan menjadi hal sangat berbeda pembahasan jika didunia mobil MPV terutama Kijang.
PPJ menjadi hal yg krusial unt diperhatikan terkait efisiensi BBM.

Ketidak fungsian PPJ ini dalam dunia perkijangan maka akan terasa sekali efek keborosannya sehingga part ini menjadi favorit disamping setting pengapian yg baik.

Tidak lama yang lalu saya dikeluhkan mesin 2E yang boros katanya konsumsi 1L: 9km padahal dikijang angka itu cukup lumayan irit, tapi distarlet beda.

Saya periksa dari setting pengapian dan lainnya normal pembakaran baik tetapi ada angus (jelaga) kering nempel diknalpot yg lumayan tebal. Akhirnya diputuskan bongkar karburator dan ganti dg repairkit.

Nah... Dari sini baru ketahuan kalau Powerjet sudah bocor dan PPJ sudah sulit terangkat kevakuman mesin. inilah yg menyebabkan bensin terus mengalir keventury lewat Powerjet saat gas dibuka .seharusnya pada kondisi saat gas terbuka ini powerjet menutup dan supply diambil alih oleh mainjet dan pilotjet.

Setelah penggantian PPJ dan Pilot jet juga pada akhirnya konsumsi BBM starlet sudah bisa 15Km/L .

Sayangnya..... PPJ tidak ada dalam paket repairkit karburator dan harus dibeli terpisah.



Terima kasih ayah hebat ...

Semoga dapat memberikan wawasan.
Salam.



Sumber : https://www.facebook.com/groups/171603949516273/permalink/5176998702310081/

Friday, April 30, 2021

Part Subtitusi Toyota Starlet

Part Subtitusi Toyota Starlet

Sedikit catatan pribadi :

1. Bearing roda

OEM :

- Depan 90369‑35029 (1E/2E)

- Belakang 90366‑27001 dan 90366‑17010 (1E/2E) (yg belakang ini sama percis dgn punya espass)

Merk Koyo :

- Depan : 35BWD07 atau DAC3568W6CS81 (35x68x33)

- Belakang : LM11749/10 dan ST2749

Belakang starko 85-86-87-88

Dlm : ST2749

Luar : LM11749

Belakang starko 88 (facelift)-89-90

Dlm : 32005JR

Luar : LM11749

Starkap pake starko 85-87  🙏🙏


2. Support shock

OEM

- Depan : 

48609-10090 (2E)

48609-10091 (1E)

- Belakang : 48750-10040 (1E/2E)


3. Shock absorber 

OEM

- Depan kanan : 

48510-10240 (2E)

48510-10241 (1E)

Depan kiri : 

48520-10220 (2E)

48510-10221 (1E)

- Belakang : 

48530-10110 (2E)

48750-10040 (1E)


4. Rear lateral control

OEM : 48740-10020 (1E/2E)


5. Kanvas rem

OEM

- Depan : 

04491-10160 atau 04491-10131 (2E)

04491-10111 (1E)

- Belakang : 04495-10110 (1E/2E)


6. Master Rem Belakang

OEM : 04474-16011 atau 04474-16020 (1E/2E)


7. Master Rem Atas

OEM :

47201-10130 (2E)

47201-16180 (1E)


8. Master kopling atas

OEM :

31410-10040 (2E)

31410-10030 (1E)


9. Master kopling bawah

OEM : 31470-10012 (1E/2E)


10. Kanvas Kopling

OEM :

31250-10062 (2E)

31250-10064 (1E)


11. Dekrup

OEM : 31210-10080 (1E/2E)


12. Drek Laher

OEM : 31230-12140 (1E/2E)


13.Timing Belt

OEM :

13568-19016 (1E)

13568-19025 (2E)


14. Tensioner besar

OEM : 13505-11010 (1E/2E)

Tensioner besar merk koyo :

1.3

PU255037RR1DV

1.0

DG2450B2RK01+SV


15. Tensioner kecil

OEM : 13503-10011 (1E/2E)

tensioner kecil merk koyo

1.3 dan 1.0 sama

TPU006H


16. Cv joint 

2E

Dalam : 43403-10010

Luar : 43460-19436


1E

Dalam : 43403-10020

Luar : 43460-19416


17. Busi 

- Untuk mesin 1E 

Denso : W20EX-U atau NGK BP6EY

- Untuk mesin 2E

Denso : W16EXR-U11 atau NGK BPR5EY11


18. Bearing racksteer power steering

- OEM 90365 - 19001 atau NSK 19BSW05AT

- OEM 90363 - 12009 atau NTN 6001JRXZZCM/5K


19. Gasket Kit power steering

Oem 04446 - 10021


20. Pompa bensin

Thn 89 - 92 : 23100 - 10021

Thn 92 - 95 : 23100 - 11080

Thn 95 -      : 23100 - 11081


21. Gasket, control shift level retainer kode 33584 - 12050


22. Seal, oil for control shaft cover

- Kode 90311 - 18006 (tahun 89 - 92)

- Kode 90311 - 18013 (tahun 92 up)


Merk NOK AR0809G /24


23. Oil seal speedometer 

Kode 90310-09001


24. O ring speedometer

Kode 96711-24030


25. Seal pompa oli

OEM : 90029 - 21020

- Merek NOK

Ukuran: 20 . 32 . 5 

Part Numer: AH0994-E0

Starlet EP70/71/80/81 Tahun 1984 - 1996


29. Kode fan belt

Dinamo ampere 4pk-815, ac n power steering 4pk-1100 non ps 4pk-760


30. Kode karbukit oem

04211-11151


31. ukuran :

- seal oil pump: 20x32x5

- bearing alternator dalam: 15x33x11

- bearing alternator luar: 15x38x19


32. Bearing racksteer non ps 

kodenya ACS0304K - koyo


33. Karbu kit :

Daihatsu G10/20 (CB)

'77-04211-81701/2


34. Bearing Alternator starlet

40BGS35DST2

- dalam 6002RS

- luar 6202


35. Kode sein kapsul :

10-64 90/91/92awal/96-98(turbolook) 

10-67 92/93/94(awal) 

10-76 94/95/96(awal)


36. Depan 446,belakang 6002DG (6002 tebal). Belakang bisa pake 6002 biasa kalo ga ada yg tebal. Kalo yg depan khusus ga bisa di ganti,baru sepertinya jarang ada yg stok. 


37. Kapasitas kondensor bermacam macam dan di kendaraan Toyota digunakan 3 jenis kondensor yaitu

- Kondensor dengan kabel warna hijau yang menunjukan kapasitasnya o,15 μF

- Kondensor dengan kabel berwarna kuning memiliki kapasitas 0,22 μF

- Kondensor dengan kabel berwarna biru yang kapasitasnya 0,25 μF


Semoga bermanfaat...👍👍

Tuesday, March 9, 2021

Rem Macet Dan Penanganannya

 Rem Macet Dan Penanganannya 


Kenali Masalah Pada Sistem Rem Mobil 

Terdapat banyak masalah (trouble) pada sistem rem mobil yang harus diperhatikan. Mengingat sistem rem sendiri merupakan bagian yang cukup penting pada kendaraan sehingga pengendara harus dapat memastikan bahwa kondisi pada sistem rem selalu dalam kondisi baik. Berikut Kerusakan Yang Sering Muncul Pada Sistem Rem Mobil 

1. Rem Terasa Getar

Saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hal ini disebabkan oleh permukaan disc break atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi. Penanganannya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol. Biasanya pemapasan mulai dari ketebalan 0.5 - 1.5 mm yang dianggap aman. Biaya bubut pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu. Akan tetapi kalau kondisinya sudah parah atau goresannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya.


Bubut Disk Brake 

2. Rem Mbagel

Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil sudah menggunakan booster rem untuk memperingan injakan pedal. Jika berat berarti permasalahan ada di bagian Booster.

Booster Rem 

3. Rem Tidak Pakem

Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang. Atasi dengan mengganti kampas rem dengan segera supaya piringan atau teromol tidak tergerus) atau piston rem yang sudah macet (selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir). Atau bisa juga akibat kerusakan pada booster rem


Kampas Rem

4. Saat Di Rem Mobil Lari Ke Kiri / Kanan

Hal ini disebabkan karena piston pada master rem roda yang terdapat pada salah satu roda macet. Rem dengan kondisi seperti itu akan kembali normal bila master rem roda diganti. Lebih baik jangan hanya mengganti bagian seal maupun dinding silinder master remnya saja. Agar fungsi rem tidak mudah rusak kembali, sebaiknya penggantian master rem dilakukan secara menyeluruh.

5. Rem Dalam Kondisi ini biasanya disebabkan karena kerusakan pada master rem atau bisa disebabkan oleh kampas rem yang sudah tipis.

6. Rem Dikocok / Dipompa Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas. Slang sampai master bawah atau kaliper rem. Segera Anda perbaiki melalui langkah bleeding untuk mengeluarkan angin palsu. 

sumber : https://otosigna99.blogspot.com/2019/11/kenali-jenis-kerusakan-pada-rem-mobil.html