Tuesday, February 23, 2016

Cara Mudah Menyetel Platina

 Cara Mudah Menyetel Platina


Bagi anda yang pemilik mobil yang agar berumur dan masih menggunakan pengapian platina tentu pernah mengalami yang namanya perbaikan atau penyetelan platina. Nah, ada baiknya anda tahu sistim kerja dan langkah penyetelan platina dalam keadaan darurat seperti diuraikan dibawah : 
Langkah-langkah penyetelan platina yakni: 
1. Top kan mesin silinder 1.
2. Posisikan platina pada nok puncak(Nok Delko).
Biasanya saat top posisi ebonit/kaki platina belum mencapai puncak nok delko, jadi tambah putaran mesin untuk mencapai posisi puncak nok delko.

3. Kendorkan Baut pengikat platina.Pengendoran baut platina jangan terlalu kendor, cukup setengah putaran atau sperempat putaran saja.
 
4. Stel platina sesuai spesifikasi mobil.Pergunakan obeng minus untuk menyetel platina, tiap2 delko sudah dilengkapi tempat untuk menyetel celah platina(berupa nok/coakan), (stel dengan celah 0.45mm).
 
5. Finishing.Kencangkan baut platina dan pasang kembali cop delco
 
6. Stel saat pengapian menggunakan Timing Light.Penyetelan Saat pengapian penting untuk mencapai hasil maksimal tuneup mesin.



Pastikan aki mobil benar benar dalam kondisi prima. Karena waktu meyetel perlu beberapa kali memutar mesin.

Buka tutup distributor, bersihkan dan letakan di tempat yang aman lalu lihat apakah permukaan platinabersih dan tidak benjol. Kalau benjor mendingan ganti baru. Kalau ganti baru ganti juga condensor baru.

Putar puli crank shaft (kruk as) dan perhatikan noken pada distributor, berhenti ketika noknya menyentuk benjolan pada platina.

Ketika membongkar pastikan urutannya, dan pasang kembali perhatikan jangan terjadi korsluiting, terutama pada baut yang berada pada pinggiran distributor.

Stel jarak platina antara 0.2 sampai 0.4 mmsetelah semua dipastikan sudah terpasang dengan benar, coba kontak dan letikan platina, apakah sudah keluar percikan bunga api.
Hidupkan mesin, kalau hiudp anda berhasil, kalau tidak berhasil coba perhatikan ulang proses pemasangannya.

Kalau mesin sudah hidup, kendorkan baut 10 mm yang mengancing distributor pada blok mesin. Pelan pelan memutar ke kiri atau ke kanan. Dengakan putaran mesin. Berhenti ketika yakin sudah menemukan putaran mesin yang paling tinggi.

Kalau sudah beberapa kali mencoba dan berhasil, ada cara lebih canggih, yaitu sambil memainkan RPM mesin distributor di putar mencari kondisi mesin tidak knoking ketika mesin di sentak.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat. 

Sumber :
http://caramemperbaikimobil.blogspot.co.id/2013/02/cara-mudah-menyetel-platina-mobil.html

TIPS MENGANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UTAMA KELISTRIKAN MOBIL

 

TIPS MENGANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UTAMA KELISTRIKAN MOBIL

Cara Menganalisa Kerusakan Komponen Kelistrikan Mobil

Kali ini kami sengaja akan membahas lagi mengenai pentingnya kelistrikan mobil serta tips ringan cara menganalisanya untuk bisa kita cek dan atasi sendiri agar tidak mengganggu kinerja mobil tua kita.


Beberapa komponen yang berhubungan dengan kelistrikan mobil secara umum memang tidak bisa diperbaiki karena itu untuk pecinta mobil klasik antik perlu antisipasi dengan cara kita harus mengetahui umur komponen-komponen kelistrikan mobil tua kita sehingga kita lebih siap untuk menggantinya sebelum beberapa permasalahan datang.
Komponen sumber kelistrikan utama pada mobil antara lain:

AKI MOBIL

Komponen kelistrikan yang pertama dan utama adalah aki, secara umum umur aki mobil bila kita melakukan perawatan dengan baik bisa sampai 3 tahunan.


Akan tetapi terkadang umur aki mobil kita hanya bertahan cuma 1 tahunan saja ini dikarenakan beberapa faktor perawatan aki yang kurang baik sehingga umur aki mobil kita pendek.
Beberapa faktor yang menyebabkan umur aki mobil kita pendek yaitu :
  1. Mobil sering parkir di bawah terik matahari yang panas. Suhu yang panas akan membuat cairan elektrolit di dalam aki cepat menguap sehingga mengurangi daya aki itu sendiri.
  2. Mobil sering ditinggal dalam waktu yang lama tanpa melakukan pemanasan mesin. Pemanasan mesin diperlukan selain untuk mengisi aki kembali atau recharge juga untuk  mensirkulasi oli di dalam mesin.
  3. Pemasangan aksesoris tidak standar pada mobil seperti head lamp dan audio dengan daya yang besar.
Aki yang bagus memiliki tegangan 12,6 volt sehingga jika kurang dari 12 volt berarti ada kerusakan yang membuat aki tidak mampu menyimpan tegangan listrik secara maksimal. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga air aki berada pada batas minimal dan batas atas. Bawalah cadangan air aki yang berwarna merah untuk kondisi mesin yang panas dan air warna putih untuk kondisi mesin dingin.

PLATINA atau CDI

Platina erat sekali berhubungan dengan sistem pengapian pada kendaraan dan memerlukan pergantian setiap 10.000 km. Cara mengetahui kondisi platina masih layak pakai atau sudah tidak bisa dipakai dapat dilihat secara kasat mata. Jika kondisi kontak poin masih tebal, artinya tidak perlu diganti.
Cukup dibersihkan memakai amplas tipis hingga rata dan bersih agar kontak poinnya permukaannya rata kembali. Penyebab gosongnya platina karena umur pemakaian atau loncatan bunga api yang terlalu besar misalnya bila memakai koil yang berdaya tinggi atau koil racing. Maka dari itu sesuaikan penggunaan komponen kelistrikan mobil tua anda dengan kondisi standar saja bila memang tidak ada modifikasi yang dibutuhkan.


Pada prinsipnya CDI memanfaatkan sebuah sensor yang akan aktif apabila di trigger atau di pantik oleh sesusatu, dalam hal ini sensor akan aktif oleh dadu yang ada di tengah delko kita (kalau menggunakan cdi rakitan seperti punya saya menggunakan system pulser). Salah satu jenis sensor yang sering digunakan adalah sensor Hall/Sensor CamshaftSensor hall/Sensor Camshaft  memanfaatkan efek hall yaitu lapisan tipis semikonduktor yang diberi arus listrik (vs) akan menghasilkan beda potensial (vout) akibat terjadi perubahan medan magnet secara tegak lurus.
Tanda-tanda CDI mobil anda akan mengalami kerusakan adalah sbb :
  1. Gejala awal pada waktu kendaraan berada dalam kecepatan agak tinggi dan kecepatan konstan, terasa ada sedikit  ndut-ndutan” atau “nyendal-nyendal”kejadian ini tidak menimbulkan mesin mobil mati, kejadian ini akan berlangsung agak lama (gejalanya hampir mirip dengan  mesin mobil kekurangan suply bahan bakar ROTAX/MEMBRAN/FUEL PUMP/POMPA BENSIN bermasalah)
  2. Pada waktu kendaraan berada dalam kecepatan agak tinggi, mesin mobil tiba-tiba matikendaraan bisa langsung di starter kembali dan kita bisa melanjutkan perjalanan, cuma kurang lebih 3- 5 km mesin mobil mati lagi dan begitu seterusnya.
  3. Tahap terakhir mesin mobil tidak bisa distarter lagi /CDI rusak, tandanya mirip dengan bensin habis.

KOIL

Koil adalah kumparan,lilitan atau gulungan kawat email dengan jumlah tertentu.Dalam kenyataannya mungkin tidak akan terlihat sebagai kumparan,karena sudah diberi boks. Dalam teknik otomotif koil disebut juga Kumparan Pengapian.


Fungsi utama koil adalah melipat gandakan tegangan ,bukan arus listrik, tegangan listrik dari aki mobil yg hanya 12 volt setelah memasuki koil akan berubah menjadi ribuan volt dan kemudian disalurkan ke busi melalui distributor atau delco. Untuk menimbulkan percikan api antara 2 plat dengan celah 1 mm dibusi, busi harus mendapat tegangan ekstra tinggi, ribuan volt, tidak bisa hanya 12 volt saja. Makanya jangan sekali-kali anda memegang arus pada kabel busi karena tegangan voltasenya sangat besar, jauh lebih besar dari listrik PLN.
Daya yang dihasilkan koil sih sekitar 2000 watt saja, tetapi tegangannya sampai ribuan volt AC.
Gejala kerusakan koil pengapian memang relatif sukar diketahui sejak awal, karena tiba-tiba mobil mati mendadak terutama bila dalam keadaan panas. Meskipun begitu, ada satu ciri khusus yang agak sukar dibedakan pada kondisi mesin stasioner dan pedal gas diinjak mesin malah tersendat. Itu satu ciri-ciri koil mulai tak berfungsi. Namun, ada langkah selanjutnya untuk memastikan koil di mobil dengan pengapian platina sudah mulai rusak.
Kabel negatif yang berada di sisi kiri/kanan koil didekatkan dengan ground atau massa. Kemudian, copot ujung kabel yang terhubung ke distributor dan lekatkan ke massa. Putar kunci kontak ke posisi on kemudian cek memakai kabel negatif yaitu dengan cara kontak-putus ke ground.
Perhatikan kejadian pada ujung kabel yang menuju distributor apakah mengeluarkan percikan api, apakah warna percikan api itu kebiruan yang berarti koil berada dalam kondisi prima atau warna kemerahan yang bertanda koil sudah lemah dan perlu diganti. Untuk sementara bila anda merasakan sering mogok bila mesin panas karena masalah koil, penanggulangannya bisa dikompres air dingin. Jadi jangan sampai kondisi koil dalam keadaan panas banget karena mobil bisa langsung berhenti mendadak.

BUSI dan KABEL BUSI

Secara umum busi terbagi dua, yaitu busi panas (biasa) dan dingin (racing). Bentuk busi dingin pada umumnya adalah memiliki kepala yang kecil untuk dipakai pada mobil yang rasio kompresinya tinggi, misal pada mobil-mobil balap.



Busi panas khusus untuk mobil standar, sehingga mobil yang rasio kompresinya dibawah 11:1 sebenarnya tidak perlu memakai busi racing atau dingin. Selain itu, agar busi dingin bekerja maksimal perlu kabel busi yang
hambatannya kecil dan koil bertegangan tinggi. Kalau masih semuanya standar, ya pakai saja yang standar juga.
Warna kepala busi bisa dijadikan alat diagnosis kinerja mesin apakah perlu di-tune up atau tidak. Kondisi hitam kering menunjukkan pembakaran yang tidak berjalan sempurna dan perlu di-tune up. Bila warna hitam tetapi basah oleh oli, mesin harus diperiksa mungkin ada komponen yang sudah aus, misalnya ring piston yang sudah minta ganti dsb.
Warna putih memperlihatkan kondisi mesin yang jumlah pasokan bahan bakarnya kurang sempurna sebagai akibat bensin terlalu sedikit dibandingkan udara. Hal itu berpotensi membuat mesin panas dan mengelitik. Warna coklat pertanda dari mesin mobil yang berfungsi normal, sedangkan kondisi yang terbaik adalah warna abu-abu yang berarti campuran bahan bakar dan udara seimbang dan proses pembakarannya sempurna.
Cara mengetahui apakah busi ada yang rusak adalah dengan melepas satu per satu tutup kabel busi saat mesin hidup. Yang harus diperhatikan saat mencabut adalah jarak terminal kabel busi tidak boleh terlampau dekat, minimal 20 cm. Jika saat dilepas tidak ada perubahan getaran dan suara pada mesin, tandanya busi sudah mati. Sebaliknya, bila suara mesin semakin keras dan serasa bergetar berarti busi yang dicabut kabelnya berada dalam kondisi bagus.
Busi tidak bisa dipakai lagi bila elektrode negatif yang mirip kail itu patah atau terkikis karena pembakaran atau bagian dalam elektrodenya sudah putus.
Kabel busi juga sangat berpengaruh besar, hati-hati bila menemukan kabel busi bocor perlu segera diperbaiki atau diganti dengan segera karena sangat berbahaya. Api yang keluar antara kabel busi dan ground berpotensi menyebabkan kebakaran karena menimbulkan percikan api dan jika sampai mengenai saluran bahan bakar akan terbakar. Pemasangan kabel busi juga harus benar-benar presisi agar tidak ada kebocoran pada konektornya.
Mendeteksi adanya masalah pada kabel busi terasa dari mesin yang sedikit tersendat dalam bahasa Jawa mesin mobil anda pincang. Penyebabnya karena ada aliran listrik ke busi yang terbuang sebagai akibat dari kabel yang terkelupas dan mengenai ground.
Percikan api yang keluar di busi akan terganggu  sehingga bahan bakar tidak akan terbakar sempurna. Solusi terbaik adalah mengganti kabel busi dengan yang baru. Namun, bila kita lupa membawa cadangan saat perjalanan jauh, kendala itu dapat diakali. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber kebocoran. Sebelumnya, cek dan perhatikan apakah saluran bensin dalam kabin mesin berada pada kondisi aman atau tidak mengalami rembes pada sambungannya.
Setelah dicek aman, baru cari sumbernya dengan cara menghidupkan mesin, biasanya akan muncul suara “cetek-cetek”. Pada kondisi gelap akan terlihat percikan api. Bila sudah ditemukan, matikan mesinnya dan copot kabel busi yang bocor dan tutup yang bocor dengan isolator. Jika tidak ada dapat memakai bahan yang memiliki daya hantar listrik buruk seperti plastik yang membungkus rapat kabel busi.
Permen karet pun dapat dipakai. Caranya dengan mengunyah sampai rasa manisnya hilang, kemudian rekatkan pada kabel busi yang sudah dibungkus dengan lapisan alumunium foil permen karet itu.

Demikian sedikit tips menganalisa kerusakan komponen utama pada kelistrikan mobil.

Sumber :
http://www.mobil-klasikantik.com/2014/01/tips-menganalisa-kerusakan-komponen-utama-kelistrikan-mobil.html

Sunday, February 14, 2016

PENGERTIAN TIMING BELT

 PENGERTIAN TIMING BELT





Bagi para pengguna mobil mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata Timing Belt. Hampir sebagian besar mobil toyota sudah menggunakan timing belt dibandingkan rantai timing. Serang mari kita mengenal lebih dalam fungsi timing belt dan pengaruhnya apabila timing belt putus di tengah pemakaian.


Rantai Timing 

Sejarah Timing Belt 

Pada awalnya kendaraan menggunakan rantai timing sebagai penggerak noken as mereka. Memang umur rantai timing jauh lebih lama daripada timing belt yang hanya berumur 40.000 -60.000Km. Tetapi kelemahan rantai timing adalah bunyinya yang cenderung kasar dan butuh perawatan yang cukup repot seperti melumasi rantai timing setiap 30.000km. Belum lagi mobil yang menggunakan rantai timing biasanya berbahaya untuk dipakai untuk kecepatan tinggi.



Charles Gates dan John Gates adalah pencetus ide pertama kali untuk menggunakan timing belt dari bahan rubber sebagai pengganti rantai timing mobil.Dua bersaudara ini memang salah satu penemu untuk fanbelt mobil dan mereka mengembangkan bahan dari fanbelt untuk dijadikan timing belt.Dan hingga saat ini Gates company masih merupakan pemasok tunggal untuk timing belt original beberapa perusahaan otomotif dunia seperti Toyota, Ford, BMW, Mercy, Hyundai, KIA dan masih banyak lagi.


Pada awalnya Gates company ini lebih mendominasi pasar eropa dan amerika untuk masalah fanbelt dan timing belt.Sedangkan di pasar Asia timing belt dan fanbelt dominan dipegang oleh Nitta ( Japan Product ) yang mulai beroperasional dari tahun 1946.Ketika Gates ingin berinvansi ke pasar asia, Gates pun seperti terhadang tembok besar dari Nitta Japan.Orang Asia di jaman itu lebih mencintai dan memakai produk dari sesama bangsa asia daripada eropa.Tetapi pada tahun 1968, Gates pun membeli saham Nitta sebesar 51% dan itu membuat Gates menjadi pemilik pasar asia pula dan Nitta pun diakuisisi menjadi Gates Unitta.


Oleh karena itu pabrikan mobil Japan biasa, timing belt originalnya pun memiliki logo unitta sedangkan pabarikan mobil eropa dengan brand Gates.Keduanya adalah sama-sama buatan Gates Companny untuk timing belt.

Jadi apabila ingin menggunakan timing belt after market gunakan merk Gates karena memang mereka yang mensuplai untuk kebutuhan timing belt terutama untuk timing belt Toyota Genuine Part.


Benar-benar tidak ada beda antara Gates dengan spare part original toyota ?

Tentu saja ada perbedaan, timing belt Gates tidak ada no part toyota karena ini merupakan perjanjian kontrak dengan Toyota bahwa Gates dilarang keras untuk membuat cetakan part number dengan Toyota. Tetapi sebagai bukti agar lebih yakin, rekan-rekan sekalian dapat juga mengecek timing belt Hyundai original juga ada nama Gates. Selain itu di mobil eropa seperti Mercy dan BMW juga ada merk Gates. Secara kualitas dapat dibilang serupa 100persen.


Fungsi Timing Belt

letak timing belt 

Adapun fungsi timing belt adalah untuk memutar camshaft (atau disebut noken as) yang berperan untuk membuka dan menutup valve (klep) pada ruang pembakaran dengan tepat timingnya.
Dan secara fungsi ada 2 macam klep yaitu, klep intake yang berfungsi untuk jalur masuk oksigen dan bahan bakar (bensin) ke dalam ruang pembakaran dan satu lagi adalah klep exhaust yang berfungsi untuk membuang sisa pembakaran. Kedua klep tersebut digerakan oleh noken as yang berputar, dan tugas timing belt adalah untuk memutar noken as tersebut.


Akibat Timing Belt Putus Sekarang mari kita bayangkan jika timing belt pada mesin putus di saat mesin sedang bekerja, karena pembakaran bekerja dengan cepat, proses buka tutup klep pun berjalan sangat cepat, jadi kemungkinan besar saat timing belt putus kondisi klep sedang terbuka (menjorok masuk ke dalam ruang pembakaran).Akibatnya, piston pembakaran akan menabrak klep yang sedang terbuka tersebut. Akibatnya jelas sangat fatal, klep dan kepala piston yang beradu tersebut akan hancur.


Jika hal ini sampai terjadi (timing belt putus), maka mobil akan mati total. Kalaupun mesin dipaksa untuk dihidupkan, maka akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada piston dan klep.Untuk memperbaikinya mesin harus dibongkar (turun mesin) piston dan klep kemungkinan besar harus diganti, dan jelas bukan masalah kecil karena posisi mereka ada didalam silinder pembakaran.Harganya-pun relatif mahal untuk turun mesin.

Timing belt mempunyai umur pakai selama 40.000 - 60.000 km.Timing belt sendiri letaknya tertutup sehingga tidak dapat dilihat kasat mata dan tidak memiliki ciri-ciri apakah sudah dalam kondisi perlu penggantian part atau belum.Dan yang perlu diingat, Timing Belt itu tidak sama dengan Fan Belt (tali kipas) yang dapat dilihat dengan mudah oleh mata kita.Timing belt hanya menggandalkan record / catatan yang biasa ditulis tangan dan ditempel di cylinder head.

Atau pun untuk melihat kondisi Timing belt mesin Starlet 2E :

1. Buka baut pengunci cover Timing Belt.
2. Buka Cover Timing Belt
3. Dongkrak Ban sebelah kanan.
4. Cek Kondisi Timing Belt dengan melihat kondisi keliling Timing Belt (dengan cara putar ban sebelah kanan sambil melihat kondisi Timing Belt)

Cara mengecek timing belt masih bagus atau tidak secara fisik :

1. Timing belt tidak kaku 
2. Permukaan dalam dan luar timing belt tidak retak-retak
3. Benang jahitan Sambungan timing belt masih utuh. (setiap timing belt ada sambungan dengan jahitan )


fan belt / tali kipas 

Jadi sangat dianjurkan agar teman-teman sekalian, jangan sampai telat mengganti timing belt sehingga menyebabkan resiko turun mesin yang dapat mencapai angka jutaan rupiah. Dan sebagai saran tambahan, apabila ingin mengganti timing belt, sudah sewajarnya tensioner pada timing belt ikut diganti pula.

Sumber :


http://sbtoyota.blogspot.co.id/2012/03/hampir-sebagian-besar-mobil-sekarang.html

Cara Mengganti Timing Belt Secara Umum

 Cara Mengganti Timing Belt Secara Umum


Pada umumnya, masalah timing belt akan timbul tanpa peringatan. Tidak ada suara berderit untuk mengingatkan anda untuk menggantinya. Jika mobil anda berjalan normal dan tiba tiba mesin berhenti dengan mendadak dan tidak mau dinyalakan kembali, biasanya ini karena timing belt rusak. Timing pada mesin harus diset secara tepat, atau piston dan klep akan berbenturan, mengakibatkan biaya perbaikan mobil yang sangat mahal. Lihat langkah 1 untuk mempelajari cara membuka dan mengganti timing belt.

Metode 1 dari 4: Membeli Timing Belt Baru

  1. 1
    Beli dulu timing belt yang baru sebelum anda membongkar yang lama. Jika ini adalah perawatan, anda harus memiliki belt baru sebelum ana membuka yang lama. Jika belt telah rusak atau licin, anda bisa membuka dulu belt yang lama sebagai contoh untuk membeli yang baru untuk memastikan bahwa belt yang anda beli telah benar.
    • Kebanyakan mobil menggunakan timing belt karet, bukan rantai baja. Harganya hanya beberapa dolar saja, di toko sparepart mobil, dan anda biasanya harus mengganti timing belt sekitar 90 ribu-120 ribu mil, tergantung pada kendaraan anda.

  2. 2
    Dapatkan informasi tentang kendaraan anda. Anda harus tahu merek, model, tahun pembuatan, juga tipe mesin dan ukurannya. Beberapa mobil mungkin memiliki beberapa varian dalam model yang sama, jadi nomor rangka mobil anda juga bisa membantu. Anda bisa membeli belt baru di dealer atau toko sparepart mobil.

  3. 3
    Pastikan anda juga membeli gasket dan lem gasket untuk pemasangan kembali. Toko sparepart anda bisa menjelaskan jenis gasket yang anda butuhkan. Timing belt set juga biasanya tersedia, dimana asket dan perlengkapan lain telah termasuk dalam paketnya.
  4. Metode 2 dari 4: Membuka Timing Belt

  1. 1
    Lepaskan kutub negatif aki. Pastikan anda mempunyai kode sekuriti radio anda jika ada, gelombang radio yang telah anda simpan, dan secarik kertas untuk catatan agar anda mudah mengesetnya kembali nanti.

  2. 2
    Buka belt alternator. Tergantung jenis mobil anda, anda juga mungkin perlu membuka tali kipas untuk membuka timing belt. Kendurkan bautnya, dorong alternator jika perlu untuk menciptakan celah pada belt sehingga mudah dilepas.

  3. 3
    Buka asesoris lain seperti pompa power steering, alternator, kompresor AC, sehingga anda bisa membuka tutup timing belt. Jangan buka saluran bertekanan dari kompresor AC, biasanya kompresor ac bisa dilepas tanpa harus membuka selang-selangnya.

  4. 4
    Buka tutup distributor jika mobil anda menggunakannya. Anda mungkin perlu membuka klipnya untuk mencopot tutup distributor, atau membuka beberapa sekrup penahan tutup distributor.[3]
    • Beberapa mobil modern dengan pengapian elektronik tidak menggunakan distributor. Mereka menggunakan sensor posisi cam dan crankshaft. Yang penting adalah untuk mengetahui titik mati atas (TMA) pada silinder pertama. Lihat buku manual reparasi mobil anda, karena tiap model bisa berbeda.

  5. 5
    Sejajarkan tanda timing. Gunakan kunci pas untuk memutar baut crankshaft untuk memutar mesin sampai tanda timing pada crankshaft sejajar dengan tanda 0°pada timing.
    • Pastikan rotor dari distributor sejajar dengan tanda penunjuk pada distributor yang mengindikasikan posisi untuk menyalakan silinder pertama. Jika tidak, putar mesin satu putaran lagi.
    • Jangan lakukan hal ini pada mesin rusak, kecuali anda yakin bahwa belt nya masih ada. Jika katup mobil belum bengkok karena timing belt putus, anda bisa melakukannya , memutar crankshaft tanpa tergelincir.

  6. 6
    Lihat apakah puli penyeimbang perlu dilepas sebelum membuka penutup timing belt. Seringkali, tutup timing belt duduk pada bagian ujung crankshaft, dan puli ini akan menghalangi anda untuk membukanya, tanpa melepaskan puli terlebih dahulu. Catat bahwa seal tambahan diperlukan untuk memasangnya kembali.

  7. 7
    Buka baut penutup timing. Lepaskan dari mesin, beberapa mesin memiliki dua bagian penutup timing belt. Buka semua komponen yang menghalangi proses pelepasan tutup. Tiap model berbeda, lihat buku panduan servis mobil anda untuk mengetahui bagian apa dulu yang harus dilepas.

  8. 8
    Periksa agar crank dan timing camshaft berada dalam posisi segaris. Banyak mesin menggunakan titik atau garis pada puli atau gir yang harus disejajarkan dengan pasangannya pada blok mesin, kepala silinder. Pada beberapa mesin, tamda pada gir camshaft sejajar dengan pasangannya pada tiang bearing chamsaft pertama.
    • Ini adalah sangat penting jika anda mengganti timing belt yang telah putus. Periksa buku manual servis anda tentang prosedur pengaturan yang benar untuk mobil anda dan koreksi pengaturan yang salah sebelum memasang kembali timing belt baru. Tanda ini juga mungkin ditampilkan pada label pada timing belt, pada beberapa mesin.

  9. 9
    Periksa area sekitar belt apakah ada tanda kebocoran oli. Lihat di sekitar camshaft dan seal crankshaft, juga pada tutup katup dan bak oli. Periksa apakah ada air radiator yang bocor dari pompa air dan selangnya. Kebocoran harus diperbaiki sebelum mengganti timing belt.

Metode 3 dari 4: Mengendurkan Tensioner


  1. 1
    Kendurkan baut yang memegang tensioner. Jangan lepaskan seluruhnya, Tapi geser tensioner yang berisi per sedikit menjauh dari timing belt dan kemudian kencangkan kembali bautnya, untuk menjaga posisi tensioner.

  2. 2
    Periksa puli tensioner apakah ada kerusakan seperti retakan. Putar puli tensioner dan dengarkan apakah ada suara berisik yang menandakan bearing yang telah aus. Keausan yang tidak rata pada bagian belakang timing belt bisa menandakan adanya ketidaksesuaian penaturan antara puli dan timing belt yang disebabkan oleh ausnya bearing.
    • Jika ada indikasi kerusakan, ganti puli tensioner. Bearing tensioner puli yang selalu dilumasi, akan bisa kering,kendor dan rusak, jadi ganti saja agar aman.

Metode 4 dari 4: Memasang Timing Belt yang Baru


  1. 1
    Masukkan timing belt pada gir nya. Tanpa tekanan, timing belt akan mudah masuk ke dalam gir nya. Timing belt yang telah lama digunakan mungkin akan lengket pada sela sela gir dan perlu sedikit congkelan dengan obeng untuk melepaskannya.

  2. 2
    Ganti dengan belt baru, dan pasang kembali semuanya. Kencangkan timing belt sesuai spesifikasinya, perhatikan spesifikasi pada manual mesin, terutama pada baut pemegang puli camshaft yang biasanya membutuhkan kekencangan tinggi.
    • jika dilengkapi dengan tensioner timing belt, pelepasan timing belt mungkin perlu penekanan piston agar kembali ke silindernya. Tekan sampai lubang-lubang menjadi sejajar untuk mengijinkan anda memasukkan pin pemegang. Begitu pin telah masuk, tensioner bisa dipasang kembali.
  • Pemula harus membeli, dengan harga wajar, buku manual service untuk mobil. Manual in dibuat oleh mekanik profesional, dengan pengetahuan teknis yang baik, dan sangat detail menyebutkan setelan-setelan yang berhubungan dengan belt, tensioner, kekuatan baut, posisi baut, dll.
  • Tugas timing belt adalah mensinkronisasi katup dan piston. Seperti pengaturan timing pada senapan mesin jaman PD1, dimana tanpa timing, propeler bisa lepas.
  • Penting untuk selalu mengikuti instruksi sesuai model mobil anda, khususnya jika anda tidak paham dengan mekanismenya. Buku manual, meskipun sedikit mahal, namun lama-lama akan menjadi murah seiring dengan penghematan yang anda lakukan.
  • Beberapa mobil mungkin membutuhkan alat khusus untuk mencapai tensioner dan bautnya karena tersembunyi, dan yang lain perlu melepaskan tensioner dengan per. Kebanyakan mesin memakai tensioner dengan per yang bisa diperasikan dengan kunci sok, meskipun kadang-kadang anda perlu kunci hex.
  • Timing belt bisa aus. Kebanyakan dianti tiap 60.000 mil untuk perawatan. Mereka bisa putus dan menyebabkan kerusakan parah pada mesin. Ganti dengan teratur, untuk menghindarkan anda dari kerusakan parah.

Sumber :

http://id.wikihow.com/Mengganti-Timing-Belt

DIY : lepas console tengah, handle tuas transmisi, setel handrem via console tengah

DIY : lepas console tengah, handle tuas transmisi, setel handrem via console tengah


Tools :
Tangan 
Obeng Plus
Kunci 10mm (ring atau pas)

Step - step :

Pastiin mobil tidak menggelinding kalau handrem dilepas, bisa dengan ganjal roda / masukin transmisi ke gigi 1.

Tarik/Angkat pakai tangan dari belakang


gambar 1 - angkat pakai tangan

Terus cabut sampai ke tengah, belakang tuas transmisi

gambar 2 - tersambung sampai ke sini


Tarik lepas ke atas melalui tuas handrem, kalem aja ga perlu dipaksa.

gambar 3 - tarik ke atas melalui handrem / rem tangan / handbrake

Terlepas deh 1 panel :)

{untuk setel handrem saja, skip step ini; lansung ke gambar no 12}
Lanjut untuk putar handle shifter / tuas transmisi, putar berlawanan jarum jam untuk melepas. Kalau awal pasti seret, sekarang sih newbie bisa putar pakai 1 tangan aja, bukan berarti oblak ya :D

gambar 4 - putar berlawanan arah jarum jam

gambar 5 - terlepas sudah

Angkat plastik bagian belakang tuas transmisi

gambar 6 - tarik ke atas

Nah bakalan ketahan ama kain pembungkus tuas transmisi, tarik aja ke atas untuk melepaskan, tapi ga dilepaspun bisa dipinggirkan kok.

gambar 7 - cincin pemegang kain pembungkus tuas

{untuk setel handrem saja, skip step ini}
Kliatan deh, ntuh di tuas ada plastik mangkok untuk pentolan tuas, di foto terlihat kuning-kuning karena dulu newbie kasi grease biar mengurangi keausan plastiknya, ama biar lebih lancar dikit.

gambar 8 - Trondol sisi atas

{untuk setel handrem saja, skip step ini}
Ini yang dilingkari merah adalah bushing dan clip shift yang dulu sempat ada recall. Baca sini soal recall clip shift.

gambar 9 - bushing dan clip shift untuk gerakan maju mundur tuas

{untuk setel handrem saja, skip step ini}
Kalo yang ini untuk bushing gerakan tuas transmisi ke kanan kiri

gambar 10 - bushing gerakan kanan dan kiri

{untuk setel handrem saja, skip step ini}
Gambar 11 adalah batang menuju ke transmisi di ruang mesin, lingkaran merah kiri akan bergerak kalau tuas digeser kanan kiri, lingkaran kuning bergerak kalau tuas digeser maju mundur. Newbie kasi grease juga di sana.

gambar 11 - menuju ke transmisi

Untuk setel handrem, lebih enak console dibuka lagi biar lebih gampang ngejangkaunya, buka 2 sekrup di gambar 12 (bawahnya lubang botol minuman - depannya asbak rokok belakang)

gambar 12 - 2 sekrup di belakang console

Lepas juga sebuah sekrup di tengah console. (belakang kiri dari tuas transmisi)

gambar 13

Lepas juga sekrup di samping sisi supir dan penumpang (masing-masing satu).

gambar 14 - sekrup konsole samping depan sisi supir

Angkat sisi belakang dan ganjal (terserah kalau mau dilepas juga).

gambar 15 - angkat

Yang dilingkari merah berikut adalah mur untuk setel kencang / kendornya tarikan handrem. Putar searah jarum jam untuk mengencangkan rem, berlawanan untuk mengendorkan (dilihat dari sisi bangku belakang).

gambar 16 - mur untuk setel handrem

Gunakan kunci ring 10 mm untuk memutar. Ke kanan untuk mengencangkan.

gambar 17 - putar untuk setel handrem

Silahkan test ketinggian remnya, hitung dari jumlah klik juga bisa. Kembalikan console dengan langkah kebalikan langkah melepasnya. Done.

Sumber :

http://otodiy.blogspot.co.id/2010/10/diy-lepas-console-tengah-handle-tuas.html

DIY : Cek dan bersihkan PCV Valve

 DIY : Cek dan bersihkan PCV Valve


Apa itu PCV Valve ?
Dari singkatan :  PCV = Positive Crankcase Ventilation
Valve = katup
Crankcase = Blok mesin yang isinya jeroan mesin termasuk piston, crankshaft, connecting road, oli dsb


Gampangnya PCV Valve adalah katub untuk ventilasi Blok Mesin.
PCV Valve berupa One Way Valve atau Katub searah. Maksud dari Searah adalah flow / aliran hanya bisa bergerak ke satu arah, yaitu dari Blok Mesin ke Luar dan tidak bisa dari Luar ke Blok Mesin.

Kenapa Perlu Ventilasi ?
Sewaktu terjadi proses pembakaran BBM di ruang bakar (combution chamber) ada sejumlah kecil campuran BBM dan gas hasil pembakaran yang menerobos masuk melalui celah ring piston menuju ke Crankcase (Blok Mesin). Bila dibiarkan maka tekanan di dalam blok mesin akan bertambah, dan tekanan ini bila dibiarkan dapat membuat oli rembes keluar melalui seal-seal blok mesin; dari segi "gas" yang menerobos juga dapat merusak / menurunkan kualitas oli yang ada. Karenanya "gas" ini dialirkan keluar dari Blok Mesin.

Kemana dialirkan ?
Awal mulanya langsung dibuang ke alam bebas, tetapi cara ini berarti mencemari udara. Kebanyakan mobil-mobil saat ini mengalirkan kembali "gas" tersebut ke intake manifold yang selanjutnya dialirkan ke ruang bakar. "Gas" yang dialirkan ini juga membawa uap oli, sehingga dapat mengotori intake manifold termasuk juga PCV Valvenya juga. Beberapa orang melakukan modifikasi dengan menambahkan Oil Catch Tank yang fungsinya menangkap uap oli tersebut sehingga gas yang dialirkan kembali ke intake manifold terbebas dari uap oli.

Kenapa perlu dicek dan dibersihkan ?
Nah seperti saya jelaskan di atas kalau PCV Valve ini dapat kotor oleh uap oli dan bahkan bisa membuatnya mampat, maka perlu dibersihkan juga. Karena jika PCV Valve ini sampai buntu sama sekali atau rusak, artinya Blok Mesin tanpa ventilasi. Efek berikutnya, balik lagi ke penjelasan pertanyaan "Kenapa Perlu Ventilasi". Selain kotor, PCV Valve dapat saja rusak, misal selalu menutup yang artinya sama saja buntu, atau selalu membuka yang artinya aliran udara luar justru masuk ke blok mesin; padahal seharusnya hanya mengeluarkan tekanan/gas dari blok mesin keluar.

Dimana letaknya ?
Biasanya melekat pada head cover. Untuk Starlet mesin 2 E ada di cover head Silinder.

Tinggal tarik ke arah atas untuk melepaskannya dari blok mesin. Untuk melepasnya dari selang karet tinggal buka klip pakai tang dan tarik.



Cara cek (dan bersihkan) :

1.  Cabut PCV Valve
2. Nyalakan mesin pada posisi idle
3. Letakkan jari pada "Crankcase end" untuk mengecek ke-vacuuman, rasakan sedotan mesin di jari. Kalau kurang terasa vacuum, mungkin perlu dibersihkan atau bahkan perlu diganti


4. Matikan mesin, dan kocok valve (bisa dengan melepasnya dari selang atau tidak, pilih yang paling nyaman). Sewaktu mengocok valve rasakan adanya bunyi berderak (rattle) di dalam valve tersebut yang menandakan katup didalamnya terbuka dan tertutup. Bila tidak berderak (rattle) kemungkinan PCV Valve tersebut perlu diganti.

 

6. Untuk membersihkan cukup semprot dengan carburator cleaner atau cairan pembersih lainnya, bisa juga semprotkan sedikit saja penetran/pelumas macam WD-40 untuk  memperlancar buka tutupnya katup. Semprot sambil kocok-kocok. Pasang kembali dan coba test ulang.

Sumber : 

http://otodiy.blogspot.co.id/2009/12/diy-cek-dan-bersihkan-pcv-valve.html

(dengan sedikit editing untuk penyesuaian tidak ada maksud lainnya)