Sunday, August 30, 2015

Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil

 Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil



www.mobilku.org - Dewasa ini menjadi semakin rumit, beberapa pemilik mobil bahkan tidak memahami dengan seksama mengenai spesifikasi ban yang dia pakai. Berikut akan membahas tentang spesifikasi ban mobil, jenis, kode, beban maksimal dan modifikasi ban yang sesuai untuk tipe kendaraan.
Ban mobil secara umum digolongkan menjadi 3 jenis yakni ban bias, ban radial dan ban tanpa tube.
Perbedaan ban bias dan ban radial adalah pada belt dan breaker yang digunakan di dalam lapisan dalam karet ban, untuk ban bias belt dan breaker yang digunakan berbahan benang/ tekstil sedangkan pada ban radial belt dan breaker yang digunakan berbahan kawat, perbedaan ini sangat berdampak pada kemampuan redam benturan pada ban yang mana radial memiliki kemampuan meredam benturan yang lebih baik daripada ban bias. Ban tanpa tube atau ban tubeless merupakan ban yang tidak memerlukan ban dalam, ban ini yang paling rumit kontruksinya.


Melihat Segi Tiga TWI pada Ban


Indikator/ kode segi tiga TWI pada ban merupakan batasan ketebalan minimum ban, sehingga jika ban telah digunakan dan menipis sampai menyentuh batas TWI maka ban ini harus segera diganti, penundaan penggantian ban dalam kondisi ini akan mengakibatkan hal yang fatal misalnya ban pecah dan bocor.
Membaca Tahun Pembuatan Ban
Tahun pembuatan ban mobil merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat kita memilih ban mobil, ban mobil yang terlalu lama di toko akan mengalami penurunan kualitas dimana elastisitas karet ban menjadi berkurang, terjadi keretakan pada karet ban, dan yang terparah ban tersebut mati atau tidak berfungsi normal. Beberapa akibat buruk ban yang terlalu lama/ tua adalah tidak mampu melekat pada jalan sebagai mana ban normal, tidak mampu membawa beban seperti ban normal, tidak mampu dipacu dengan kecepatan maksimum ban. Pemakaian Ban yang terlalu tua dapat membuat mobil menjadi tidak ideal dan yang terburuk dapat mengakibatkan kecelakaan bagi para pengguna.
Pembuatan Ban mobil dapat dilihat dari kode pembuatannya, kode ini berisi 4 digit angka misalnya pada gambar diatas (bersama terletak di bawah segi tiga TWI). Dua digit pertama kode tahun pembuatan ban mobil pada gambar diatas menunjukkan minggu ke 42 ban mobil ini dibuat sedangkan dua digit terakhir menunjukkan tahun dimana untuk gambar di atas kode 10 merupakan tahun 2010 sehingga dapat dikenali bahwa ban mobil diatas dibuat pada bulan november tahun 2010.


Mengukur Indeks Beban Ban Mobil


Ban mobil memiliki kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan kilogram yang pemilik mobil harus memperhatikan batasan kemampuan ban membawa beban, over capacity akan menyebabkan hal yang diluar keinginan misalnya pecah atau bocor. Kemampuan membawa beban ini dapat dilihat pada kode yang tertera pada sisi ban, berikut ini kode indeks beban ban

Kode Indeks Beban
Beban Maksimum Ban (Kg)
62
265
63
272
64
280
66
300
68
315
70
335
73
365
75
387
80-89
450-580
90-100
600-800


Mengukur Kecepatan Maksimum Ban

Kode di atas harap diperhatikan, jika memiliki mobil dengan barat lebih dari 1500 Kg dengan penumpang 7 orang usahakan memakai ban dengan kode 90 ke atas atau 90-100, akan lebih mengutamakan keselamatan penumpang.
Ban mobil juga memiliki batasan kecepatan, beberapa ban tertentu tidak membolehkan ban dipacu pada kecepatan tinggi hal ini bergantung pada kualitas ban dan desain ban mobil, beberapa kode untuk mengukur kecepatan maksimum ban adalah dengan kode huruf yakni dimulai dari G sampai Y, berikut ini kode beserta kecepatan maksimumnya


Kode
Kecepatan (Km/Jam)
P
150
Q
160
R
170
S
180
T
190
H
210
V
240
W
270
Y
>300

Batas kecepatan ini harus benar-benar diperhatikan, jika sering memacu mobil dalam kecepatan tinggi diatas 120 km / jam hendaknya memakai ban dengan kode kecepatan L M N dan seterusnya
Selain kode-kode diatas ada beberapa ban yang membatasi penggunaan ban untuk mobil-mobil tertentu, misalnya ban khusus untuk mobil penumpang, mobil truck dan ban untuk cadangan, berikut ini kode ban untuk jenis mobil tertentu
P : Passenger Car atau untuk Mobil Penumpang
LT : Light Truck atau untuk Truck Ringan
ST : Special Trailer atau untuk Trailer Khusus
T : Temporary atau ban hanya untuk ban cadangan saja

Membaca Kode Ban

Sebagai contoh membaca kode ban, kami sajikan kode ban 215/65R15 89H
Analisis kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:
* Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban yakni 65 persen dari lebar telapak ban.
* R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut masuk ban bias
* Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
* Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)
* Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam (untuk kode kecepatan dapat dilihat di atas)

Di bawah ini juga kami sajikan gambar/ skema tentang membaca kode ban sepeda motor yang prinsipnya sama dengan artikel di atas



yang tak kalah penting dari ulasan di atas, bahwa kita juga harus selalu peduli pada kondisi mobil kita termasuk ban, memiliki ban cadangan akan lebih baik jika terjadi sesuatu yang tidak terduga, selalu menjaga tekanan udara/ angin ban juga mengurangi resiko kerusakan ban, ban yang kempes juga sering membuat kita tidak selamat dalam perjalanan, jadi disamping hitung-hitungan teknis faktor yang lain seperti kebiasaan mengemudi kita lah yang menentukan perjalanan kita.
Demikian ulasan tentang Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil, semoga memberikan manfaat pada pembaca


sumber : http://www.mobilku.org/2012/10/membaca-jenis-kode-ukuran-ban-mobil.html?m=1

Water Pump

 Tuesday, 24 May 2011



Kembali saya diusik oleh suara aneh berasal dari kap mesin. suara sret..sret..sret begitu dominan ketika mesin dihidupkan. saya langsung buka kap mesin tersebut unt segera mengetahui berasal dari bagian mana suara itu timbul. setelah 10 menit saya pasang pendengaran dengan seksama hanya dapat mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari bagian belt mesin 2E . hasil ini masih apriori karena dalam rangkain belt tersebut memutar 4 komponen pulley yaitu Alternator (dinamo Ampere), Water pump, AC,dan Power steering. bagian tersulitnya adalah memilih 1 diantara 4 komponen tersebut yg menjadi sumber suara tidak normal.
Saya langsung teringat sebuah tools hebat dan sederhana yg dipakai mertua saya saat mendiagnosa kerusakan sebuah mesin diesel. Alat tersebut adalah sebuah lembaran kertas karton (kadang juga koran) yg digulung menyerupai kerucut dimana lubang yg lebih kecil ditempelkan ke telinga dan lubang diujung lainnya yg lebih besar diarahkan ke bagian mesin yg dicurigai bersuara aneh.
dengan metode seperti diatas saya menyimpulkan bahwa suara aneh sret..sret..sret tersebut berasal dari water pump yg kemungkinan bearingnya mengalami masalah. Mesin kemudian saya matikan dan lsg menuju ke water pump dengan melepas beltnya terlebih dahulu. ketika pulley WP tersebut saya putar pakai tangan terasa agak seret . kesimpulan saya tidak salah lagi bahwa ada masalah dg bearing water pump saya dan ganti saja pasti lsg beres.

Dasar pemikiran ekonomis muncul lagi disaat tanya harga WP Rp.350.000,-......oh no....jangan sekarang pikir saya. kembali saya oglak-aglik pulley WP tadi dan ditambah dengan sedikit getok dg gagang palu hasilnya adalah WP masih dalam kondisi baik tidak kocak (oblak) dan ini berarti grease didalam WP tersebut sudah kering terkena panas mesin.



Perlengkapan ludruk dikeluarkan lagi,kali ini tidak selengkap sebelumnya. saya ambil penetrant (RP7/WD40) dan semprot lsg kelubang yg tampak digambar atas sampai meluap dan ulangi sampai 3 kali. Kemudian mesin saya nyalakan dengan sebelumnya kembali measang belt yg sengaja dilepas tadi dan terasa suara berisik sret..sret..sret yg sebelumnya terdengar walau kap ditutup sekarang dg kap terbukan sudah berkurang 80%. kembali saya ambil "stetoscope" koran dan dekatkan ke WP tersebut,kali ini masih terdengar walaupun agak halus.saya biarkan mesin menyala 5 menit kedepan dan kemudian saya matikan setelahnya. kali ini saya ambil semprotan pelumas khusus bedil gun lubricant merk ammo pemberian anggota AL yg masih aktif lsg saya semprotkan 3 kali kelubang yg sama diWP.
setelah 5 menit baru mesin saya nyalakan lagi dan suara sret..sret..sret sudah sangat jauh berkurang walaupun pake stetoscope koran.

Salam irit dan ekonomis buat anda sebagai ayah yg hebat.

Sumber : www.ayah-hebat.blogspot.com