Tuesday, March 9, 2021

Rem Macet Dan Penanganannya

 Rem Macet Dan Penanganannya 


Kenali Masalah Pada Sistem Rem Mobil 

Terdapat banyak masalah (trouble) pada sistem rem mobil yang harus diperhatikan. Mengingat sistem rem sendiri merupakan bagian yang cukup penting pada kendaraan sehingga pengendara harus dapat memastikan bahwa kondisi pada sistem rem selalu dalam kondisi baik. Berikut Kerusakan Yang Sering Muncul Pada Sistem Rem Mobil 

1. Rem Terasa Getar

Saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hal ini disebabkan oleh permukaan disc break atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi. Penanganannya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol. Biasanya pemapasan mulai dari ketebalan 0.5 - 1.5 mm yang dianggap aman. Biaya bubut pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu. Akan tetapi kalau kondisinya sudah parah atau goresannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya.


Bubut Disk Brake 

2. Rem Mbagel

Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil sudah menggunakan booster rem untuk memperingan injakan pedal. Jika berat berarti permasalahan ada di bagian Booster.

Booster Rem 

3. Rem Tidak Pakem

Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang. Atasi dengan mengganti kampas rem dengan segera supaya piringan atau teromol tidak tergerus) atau piston rem yang sudah macet (selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir). Atau bisa juga akibat kerusakan pada booster rem


Kampas Rem

4. Saat Di Rem Mobil Lari Ke Kiri / Kanan

Hal ini disebabkan karena piston pada master rem roda yang terdapat pada salah satu roda macet. Rem dengan kondisi seperti itu akan kembali normal bila master rem roda diganti. Lebih baik jangan hanya mengganti bagian seal maupun dinding silinder master remnya saja. Agar fungsi rem tidak mudah rusak kembali, sebaiknya penggantian master rem dilakukan secara menyeluruh.

5. Rem Dalam Kondisi ini biasanya disebabkan karena kerusakan pada master rem atau bisa disebabkan oleh kampas rem yang sudah tipis.

6. Rem Dikocok / Dipompa Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas. Slang sampai master bawah atau kaliper rem. Segera Anda perbaiki melalui langkah bleeding untuk mengeluarkan angin palsu. 

sumber : https://otosigna99.blogspot.com/2019/11/kenali-jenis-kerusakan-pada-rem-mobil.html

Memasang Relay Untuk Power Window

 Memasang Relay Untuk Power Window





Pernah ngalamin, pencet saklar power window tapi kok kaca naiknya pelannnn banget....lama banget rasanya kaca menutup ? padahal motor power window bagus atau baru ganti ?

sering kami mengemukan kendala seperti ini di bengkel kami,,

keluhan customer rata rata pada mobil yang sudah berusia lebih dari 5 tahun. 

Hal ini dimungkin kan terjadi karena kabel yang mengalami korosi, sehingga daya hantar berkurang sehingga motor power window tidak dapat berputar pada kecepatan maximal.

kemungkinan kedua adalah saklar power window sudah aus, sehingga kontak yang mengalirkan arus menuju power window tidak maximal.

Solusinya adalah dengan pemasangan Relay untuk Power window

Keuntungan memasang Relay pada Power Window :

• Putaran motor power window maksimal

• saklar power window menjadi awet

• pemakaian daya listrik menjadi Efisien

Bagaimana cara memasang relay untuk power window tersebut ?

Kita membutuhkan 2 relay 87a (Relay kaki 5 ) 12v lengkap dengan socketnya.

kemudian kita rangkaikan dengan sedemikian hingga, 2 kabel yang tadinya ke motor power winodow masuk sebagai input relay, nanti dari relay tersebut yang akan menggerakan motor.

Secara garis besar relay akan bekerja seperti ini : 

Ketika saklar power window ditekan salah satu dari 2 kabel yang tadi menuju motor power window akan menjadi +, sedangkan yang satu tetap - (pada kondisi saklar power window tidak di tekan kedua kabel -). nah signal ini akan mengaktifkan salah satu relay power window, dan demikian sebaliknya.


Di bawah ini adalah skema pemasangan Relay untuk power window :




keterangan Gambar :

Relay Kiri dan kanan susunan pin out relaynya sama : 

87 ==> ke Sumber arus +

85 ==> Ke Ground

87a ==> Ke ground

86 ==> Salah Satu Kabel asli dari saklar

30 ==> ke motor power window

Saat saklar power window belum di tekan (seperti gambar di atas),kedua kabel output dari saklar powe window menghasilkan arus - . maka out put dari relay menuju motor power window semuanya negatif (-) sehingga motor power window tidak bergerak. Perhatikan pin output menuju motor power window adalah no 30 , pada kondisi relay tidak aktif pin no 30 pada relay terhubung dengan pin 87a sehingga menghasilkan arus negatif (-).

Sekarang perhatikan gambar di bawah ketika saklar di tekan, maka kabel dari saklar power window menghasilkan out out + pada salah satu kabel output, sedangkan kabel output satu lagi tetap negatif( - ). Arus + dari kabel saklar tersebut mentrigger relay sebelah kiri sehingga relay tersebut aktif, pin 30 pada relay terhubung dengan pin 87 sehingga arus output menuju motor power window menjadi + pada kabel merah. sedangkan kabel output dari relay kanan tetap negatif. Maka yang terjadi adalah motor power window bergerak dan demikian Sebaliknya.




Sumber : http://tangomotor.com/artikel/27_relay-power-window.html

Electric Power Steering Untuk Mobil Tua

 Electric Power Steering Untuk Mobil Tua

Beberapa Waktu Yang Lalu Kami Pernah Memperbaiki Sebuah Mobil Yang Masih Tergolong Baru Yaitu Daihatsu Terios Keluaran Tahun 2013. Nah Kerusakan Yang Terjadi Pada Mobil Tersebut Adalah Pada Bagian Kanan Depan Tertabrak Sepeda Motor Sehingga Menyebabkan Beberapa Kerusakan Pada Spakbor, Velg , Shock Breaker Dan Juga Mengenai Modul Electric Power Steering  (EPS) Pada Mobil Ini.

Nah Setelah Kami Mengamati Electric Power Steering Pada Daihatsu Terios Ini Dan Membaca Beberapa Rekomendasi Mengenai EPS Dari Tulisan-Tulisan Yang Ada Pada Beberapa Media Elektronik Serta Rekomendasi Dari Berbagai Sumber Yang Kami Baca, Inilah Sebuah Teknologi Terbaru Dari Sebuah Perangkat Elektronik Yang Bisa Diaplikasikan Pada Mobil-Mobil Tua Seperti Spesialisasi Kami Yang Sering Bermain Modifikasi Pada Mobil-Mobil Klasik Antik.

Solusi EPS Yang Bisa Diaplikasikan Pada Mobil-Mobil Tua Menurut Kami Adalah EPS Yang Fully Electric Karena Pada Jenis EPS Yang Ini Motor Elektrik Sebagai Penggeraknya Tidak Menempel Pada Mesin Atau Pada Rack Steer Nya Sehingga Kita Masih Bisa Pakai Rack Steer Atau Worm Steer Mobil Lama Kita. Pada Power Steering Model Lama Atau Yang Masih Menggunakan Oli (Hidrolis Power Steering) Bagian Modifikasi Worm Steer Atau Rack Steer Inilah Yang Sering Menjadikan Kendala Pada Modifikasi Power Stering Apalagi Bila Kita Mengaplikasikan Pada Mobil Yang Berbeda Mereknya, Seperti Pada Modifikasi Power Steering Pada Mercy Ponton Atau Mercy Kentang Yang Sedang Kami Kerjakan Pada Bengkel Kami (Untuk Posting Modifikasi Power Steering Pada Mercy Ponton Ini Akan Kami Bahas Menyusul).

Dengan Adanya EPS Seperti Pada New Terios Ini Akan Lebih Mudah Kita Untuk Bermain Modifikasi Power Stering Untuk Jenis-Jenis Mobil Minibus Lama (Seperti Suzuki Carry, Daihatsu Hijet, Dll) Yang Tidak Mungkin Kita Pasang Power Steering Hidrolis Yang Menggunakan Pompa Oli Karena Posisi Kabin Yang Sempit. Memang Kami Belum Pernah Mengerjakan Untuk Hal Ini, Akan Tetapi Kalau Ada Uang Lebih Mungkin Akan Kami Kerjakan Dulu Pada Mobil Tua Kami (Kami Sudah Menanyakan Langsung Pada Dealer Resmi Mengenai Harga Sebuah Modul EPS Ini Lumayan Mahal). Pada Penggantian Modul EPS Pada Daihatsu Terios Yang Kami Kerjakan Diatas Si Pemilik Lah Yang Membeli Sendiri Karena Kami Tidak Mau Beresiko Untuk Membelikannya, Biasanya Tidak Ada Jaminan Bila Kita Membeli Spare Part Yang Menggunakan Elektronik Seperti Spare Part Lainnya, Sebagai Contoh Spare Part Elektronik Yang Tidak Ada Garansinya Yaitu Pompa Bensin Elektrik (Rotak), CDI, KOIL Dan EPS Ini Tentunya. Sehingga Biasanya Kami Menyarankan Agar Si Pemiliknya Mencari Sendiri.

Disini Mungkin Anda Masih Bingung Cara Pengaplikasian EPS Pada Mobil Tua Karena Umumnya EPS Ini Dipasang Pada Mobil-Mobil Modern Dengan System ECU Yang Sudah Ada Modulnya Sendiri, Nah Pada Bagian Akhir Ini Kami Berikan Tipsnya Agar Pemasangan EPS Ini Bisa Aman Pada Mobil Tua Anda Yaitu:

1.     Sebelum Melakukan Pemasangan Pastikan/ Cek Apakah System Pengisian Aki Mobil Anda Sudah Elektrik Apa Belum, Artinya Pengisian Dinamo Ampere Harus Menggunakan IC, Pada Beberapa Minibus Sudah Mengaplikasikan Ini, Tetapi Sebagian Minibus Lama Masih Menggunakan Cath Out. Dan Ini Harus Dirubah Dengan Model Dinamo Ampere IC Semua.

2.     Posisikan EPS Pada Bagian Yang Aman, Pemasangan Dan Modifikasi Pada Batang Stir (Colum Steer) Harus Benar-Benar Pas Sehingga Bekerja Maksimal.

3.     Pada Modul EPS Ada 3 Buah Kabel, Seperti Perangkat Elektrik Lainnya, Penyambungannya Satu Kabel Pada Negatif Atau Ground, 1 Kabel Pada Posisi On Starter Atau Acc, Yang Lainnya (Yang Biasanya Masuk Ke Sensor ECU) Kita Sambungkan Pada Kabel Pengisian Aki. Inilah Mengapa Pada Poin 1 Kami Menyarankan Pengisian Aki Harus Menggunakan IC Agar Arus Yang Keluar Dari Dinamo Ampere Nya Selalu Stabil. Disini Modul EPS Akan Bekerja Bila Mesin Dalam Keadaan Menyala Saja Karena Kabel Sensor Yang Menggerakkan Motor Elektriknya Akan Bekerja Bila Ada Aliran Listrik Dari Dinamo Ampere.

Kelemahan Pada Sistem Ini Mungkin Tidak Adanya Kontrol Seperti Pada Mobil-Mobil Ber ECU Yang Bisa Mengontrol Pengiriman Sensor Kecepatannya Untuk Memberikan Sinyal EPS Bekerja Sesuai Dengan Kecepatan Saat Mobil Melaju Sehingga EPS Yang Terpasang Pada Mobil-Mobil Non ECU Akan Bekerja Sama Persis Seperti Pada Power Stering Konvensional Atau HPS (Hidrolis Power Steering) Saja.

Nah Bagi Anda Yang Mau Mencobanya Silahkan Saja Berkarya Sesuai Dengan Kreatifitas Anda Sendiri, Pada Percobaan Yang Kami Kerjakan Memang Kami Belum Memasang Pada Mobil Tua Kami, Tetapi Hanya Sebatas Mengetes Cara Kerjanya Saja Dengan Posisi Modul Tidak Terpasang (Maklum Dengan Harga Yang Masih Lumayan Mahal)

 

Penyebab Power Steering Terasa Berat dan Cara Mencegahnya

Penyebab Power Steering Terasa Berat dan Cara Mencegahnya

 


Fungsi utama power steering pada mobil yakni agar pengemudi bisa lebih ringan memutar setir dan menggerakkan roda. Ketika memutar setir mulai terasa berat, hal ini menandakan ada komponen yang bermasalah.

Power steering sendiri ada dua jenis yakni Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electric Power Steering (EPS). Power steering bekerja dengan menggunakan cairan guna menciptakan tekanan pada roda untuk berubah arah. Secara garis besar, setidaknya ada empat penyebab yang membuat power steering terasa berat:


Rack Steer Rusak

Sebagai bagian dari rack dan pinion, bagian ini bekerja sama dengan sistem power steering. Penggunaan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan rack steer rusak atau aus.


Tekanan udara ban rendah

Beratnya power steering ketika diputar bisa saja karena tekanan udara ban yang terlalu rendah. “Tekanan udara yang rendah juga berpengaruh. Karena ban masih satu sistem dengan power steering. Kalau kurang angin, kerja power steering jadi semakin besar,” ujar Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi, seperti dilansir Kompas.com.


Cairan power steering berkurang

Cairan power steering berguna untuk memberikan tekanan terhadap piston di dalam rack dan pinion. Jika cairan tersebut kurang, maka tekanan yang diberikan pada piston juga akan berkurang. Pada power steering jenis HPS, bocornya cairan power steering sering menjadi penyebab yang membuat power steering rusak. Cairan power steering letaknya di sekitar silinder reservoir, dekat salah satu ujung power steering belt. Pemilik mobil disarankan mempertahankan cairan pada tingkat atau level yang tepat. Cairan power steering biasanya berwarna merah tua, segera lakukan penggantian jika warna cairan berubah menjadi gelap. “Sementara pada EPS, bisa dibilang lebih less maintenance,” kata Bambang.


Power steering belt rusak

Bagian ini turut membuat putaran setir menjadi ringan. Power steering belt memiliki fungsi yang sama seperti belt lainnya di mobil, yakni untuk memulai dan berhenti melakukan putaran. Belt ini terbuat dari karet dan cukup rentan. Jika bel tersebut kendur, bisa jadi hal ini menyebabkan power steering menjadi berat.


Perbedaan power steering HPS dan EPS

Seperti yang telah disebutkan di atas, teknologi power steering terbagi dalam dua jenis yakni HPS dan EPS. Power steering HPS boleh dibilang sebagai sistem konvensional, sedangkan EPS biasa disematkan pada model-model mobil terbaru.


Perbedaan utama dari kedua jenis power steering ini adalah sistem pengoperasiannya. Jenis EPS menggunakan motor listrik pada sistem pengoperasiannya. Sedangkan HPS bekerja melalui pompa hidrolik yang memanfaatkan tenaga putaran mesin. Jenis EPS memiliki kelebihan less maintenance dan tidak membebani kerja mesin sehingga membantu efisiensi bahan bakar.

“Jenis HPS membutuhkan perawatan yang bisa menjadi celah kekurangannya. Setiap 40.000 km sekali, oli harus diganti, lalu pompanya juga menambah beban kerja mesin sehingga mempengaruhi efisiensi bahan bakar,” jelas Technical Service Executive Coordinator ADM, Anjar Rosjadi.

Sumber : https://momobil.id/news/penyebab-power-steering-terasa-berat/