Friday, November 13, 2015

SUHU TEPAT, BBM HEMAT

SUHU TEPAT, BBM HEMAT

Pada suatu pertemuan klub mobil, seorang teman dengan bangga memperlihatkan jarum temperatur mobilnya yang menunjukkan posisi seperempat, sementara pada umumnya untuk mobil yang sama seharusnya menunjukkan posisi setengah. Ia menganggap sistem pendingin mesin pada mobilnya bekerja dengan baik dan akan bebas dari masalah overheat.

Sementara itu ada juga teman yang baru saja mencabut thermostat dari mesin mobilnya karena takut masalah overheat terulang lagi.
Kedua hal di atas ternyata banyak juga terjadi pada mobil merek lain, khususnya mobil eropa. Apa dampak negatifnya buat mobil tersebut?
Mesin mobil bekerja secara optimal pada suhu yang cukup tinggi (sekitar 93ºC). Jika mesin bekerja pada suhu yang rendah akan membuat komponen mesin cepat mengalami kerusakan, detonasi, membuat polusi dan boros bahan bakar.
Untuk itu hal terpenting yang dilakukan oleh semua produksen mobil adalah membuat pengatur suhu agar mesin segera mencapai suhu kerjanya dan menjaganya agar tetap konstan (stabil).
Selain suhu kerja mesin yang ideal, untuk terjadinya proses pembakaran yang sempurna, diperlukan campuran bensin dan udara yang tepat.
Komposisi campuran bensin dan udara sering disebut Air-Fuel Ratio (AFR). 
Idealnya AFR bernilai 14,7 . Artinya campuran tersebut terdiri dari 1 butir bensin berbanding 14,7 butir udara atau disebut dengan istilah Stoichiometry.
Pada kondisi dingin, mesin memerlukan lebih banyak bensin (AFR kaya) dan putaran mesin perlu dibuat lebih tinggi agar dapat bekerja dengan baik dan tidak berguncang (coldstall).
Ketika mesin mencapai suhu kerja ideal AFR kembali dibuat mendekati ideal (AFR = 14,7).
Mesin yang masih menggunakan karburator, proses pengaturan AFR dilakukan melalui Choke maupun Choke otomatis yang menggunakan vacuum solenoid dan temperature vacuum valve.
Pada mesin injeksi, pengaturan AFR dilakukan oleh ECU (Engine Control Unit – komputer pengatur mesin) berdasarkan referensi sensor suhu air di blok mesin (Coolant Temperature Sensor) untuk kemudian ECU mengatur putaran mesin dan debit bensin yang disemprotkan injektor.
Thermostat sebagai pengatur suhu
Mesin mobil yang menggunakan sistem pendingin air menggunakan thermostat sebagai pengatur suhu. Thermostat berfungsi sebagai katub/keran aliran air dari mesin ke radiator. Pada saat masih dingin, thermostat menutup sehingga air akan berputar-putar di blok mesin yang membuat suhu kerja ideal cepat tercapai.
Saat suhu kerja tercapai, maka thermostat membuka sehingga air mulai dialirkan ke radiator untuk di dinginkan agar suhu mesin tidak melebihi suhu kerjanya, ketika suhu mulai terlalu dingin thermostat kembali menutup, begitu seterusnya sehingga membuat suhu mesin menjadi stabil.
Thermostat sebagai ‘kambing hitam’
Sering terdengar kasus overheating yang diakibatkan oleh sistem pendingin, atau kasus mesin yang selalu dalam kondisi panas.
Dari kasus-kasus tersebut tidak sedikit bengkel yang menyarankan untuk mencabut thermostat karena dianggap sebagai biang keladinya. Ada pula bengkel yang menyarankan agar mengganti dengan thermostat bersuhu kerja lebih rendah dari standarnya dengan alasan iklim Indonesia yang cukup panas (tropis).
Mencabut thermostat adalah tindakan yang salah, karena mesin akan cukup lama mencapai suhu kerjanya, bahkan tidak pernah mencapai suhu kerja yang ideal. Suhu mesin pun menjadi tidak stabil, ketika sedang menuruni bukit atau kecepatan tinggi suhu mesin akan menjadi sangat dingin.
Mengganti thermostat bersuhu kerja lebih rendah dari yang disarankan pabrik juga membuat mesin bekerja dibawah suhu kerja ideal.
Solusi: Cermati Suhu Kerja Mesin
Apabila kita menggunakan mobil bekas atau yang sudah tua, coba untuk mencermati suhu kerja mesin mobil kita. Lihat jarum petunjuk temperatur pada panel instrumen.
Coba juga sempatkan bertanya ke bengkel resmi atau ikut serta mailing list maupun klub mobil sejenis untuk menanyakan pada posisi manakah suhu mesin kita dalam kondisi normal.
Apabila jarum temperatur menunjukkan suhu yang lebih rendah misalnya hanya seperempat (normalnya setengah), maka ada kemungkinan sebagai berikut:
1. Thermostat sudah dicabut : Membuat mesin bekerja dalam kondisi dingin, biasanya karena pernah terjadi overheating pada mesin, sehingga thermostat dilepas.
Solusi : Pasang thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
2. Thermostat macet : Terjadi apabila thermostat rusak sehingga selalu dalam kondisi membuka.
Solusi : Ganti thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
3. Thermostat bersuhu kerja rendah : Akibat menggunakan thermostat yang bersuhu kerja rendah membuat mesin bekerja disuhu kerja yang rendah.
Solusi : Ganti thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
TIPS Perawatan Sistem Pendingin Mesin:
Perhatian terhadap komponen sistem pendingin lainnya juga perlu agar mesin selalu dalam kondisi prima:
1. Flush dan ganti coolant secara teratur. Kualitas dan jenis coolant yang dipakai sangat menentukan keawetan mesin, dianjurkan memakai Extended Life Coolant (ELC) atau Surfactant Coolant (SC), beberapa produk coolant dijual siap tuang.
2. Hindari menggunakan air ledeng atau air sumur untuk mengisi radiator. gunakan aquadest yang dicampur dengan coolant sebagai inhibitor (pencegah karat dan kerak). Pemakaian aquadest saja tak dapat mencegah timbulnya karat.
3. Gunakan Radiator Coolant yang bermutu baik, dan pakai sesuai anjuran.
4. Ganti tutup radiator setiap 4 – 5 tahun, kerusakan tutup radiator menyebabkan tidak dapat melepas kelebihan tekanan sehingga akan merusak cylinder head gasket dan kepala radiator, gunakan tutup radiator original.
5. Ganti thermostat setiap 5 tahun, jika tetap akan menggunakan thermostat bersuhu lebih rendah dari anjuran pabrik, jangan lebih dari 5ºC perbedaannya. Ingat, thermostat jangan dilepas.
6. Periksa kinerja motor fan atau visco fan.
7. Ganti waterpump apabila sudah terdeteksi terjadi kebocoran atau aliran air lemah.
8. Jika radiator yang berbahan plastik pecah/retak, ganti dan gunakan radiator head original, jangan mengganti dengan bahan kuningan, karena jika terjadi over-pressure, maka komponen mesin lain akan dapat pecah atau retak
9. Pemakaian Radiator coolant untuk mesin diesel sebaiknya memakai jenis Extended Life.
(sumber: The Beginner Files – IDMOC)
Semoga bermanfaat,
Catatan:
Artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pendekatan teori dari beberapa sumber referensi, sehingga memungkinkan masih adanya ketidak sempurnaan maupun keakuratan teori maupun kesimpulan dari artikel ini.

Artikel ini pernah dimuat di Majalah Autobild Edisi 16 Juli-29 Juli 2005
Ditulis oleh Saftari
Sumber : http://saft7.com/suhu-tepat-bbm-hemat/

PENYEBAB MOBIL OVER HEATING

 PENYEBAB MOBIL OVER HEATING

penyebab mobil overheat

Perawatan mobil tentu diperlukan agar dapat menghindari kejadia seperti Mobil yang Overheating atau panas berlebih dapat terjadi kapan saja dan pada kondisi tertentu, hal ini dapat membuat mobil menjadi tidak dapat berjalan. Bagi yang mengerti gejalanya, dapat segera mengantisipasi hal ini. Namun, kejadian ini dapat membuat orang panik, apalagi jika dialami oleh orang yang kurang paham mengenai hal satu ini karena ujung-ujungnya mobil akan mogok di tengah jalan. Biasanya overheating terjadi karena ada sistem mesin atau bagian dari sistem mesin yang tidak berfungsi dengan baik. 

Penyebab Mobil Overheating : 

1. Radiator Bocor

bahaya radiator mobil bocor
Radiator yang bocor
Kalau air radiator kurang atau habis di sistem pendingin mesin, mesin akan mati karena overheating. Maka dari itu, air radiator harus sering diperiksa ketika perawatan mobil berkala. Atau penyebab lainnya, radiator mampat karena faktor air. Air di dalam radiator lama-lama akan menjadi keruh, keruhnya akan menjadi lumpur dan mengendap. Air untuk mengisi radiator yang paling bagus adalah air bekas tampungan ac rumah atau air untuk mengisi ulang radiator. Untuk penggunaan coolant, sebaiknya dihindari untuk mobil-mobil lawas. 
diagram radiator mobil toyota
Keterangan : bagian-bagian radiator

2.Tutup Radiator

tutup radiator mobil denso
Tutup radiaator rusak karena karat
Tutup radiator yang lepas akibat lupa memasangnya setelah mengisi atau mengecek radiator juga seringkali menjadi penyebab mobil overheat. Memang terdengar konyol, tapi keteledoran memang sering menjumpai kita di saat kita sedang terburu-buru, maka dari itu selain perawatan mobil berkala, ada baiknya kita melakukan perawatan mobil secara harian. Periksa juga apakah tutup radiator kita sudah rusak atau masih bagus. Tutup radiator yang rusak akan membuat air cadangan radiator tidak mengalir ke radiator ketika tekanan mencapai angka yang dituliskan pada tutup tersebut. Apabila air cadangan radiator tidak berfungsi dengan semestinya maka mesin mobil cepat atau lambat akan mengalami overheat kembali. 

Cara untuk melihat apakah tutup radiator rusak atau tidak

  • Cabut selang radiator yang menuju reservoir / tempat cadangan air radiator
  • Hidupkan mesin, tahan pada putaran 2000rpm
  • Jika keluar air dari radiator tempat selang dilepas sebelum kipas hidup / mesin panas berarti tutup radiator mengalami kerusakan dan perlu penggantian

3.Selang Radiator

selang radiator mobil toyota vios
Selang radiator dapat getas
Selang radiator yang menyalurkan air panas ke radiator dan air dingin ke mesin sudah tersumbat sehingga terjadi kevakuman. Ketika perawatan mobil berkala kita harus rajin memeriksa terutama bagian-bagian selang yang dekat dengan kleman, apakah selang sudah kembung atau rusak karena faktor usia. Radiator yang panas, otomotasi selang dipaksa menahan beban dorongan air dari waterpump. 

Cek juga bagian waterpump, apakah sudah mampat atau belum. Bisa jadi karena usia pakai yang sudah lama sehingga diperlukan penggantian spare partnya sehingga kerja waterpump menjadi normal kembali. 

4.Kipas Radiator 

harga motor kipas radiator toyota
Jangan pernah melupakan pemeriksaan pada kipas radiator ketika perawatan mobil berkala, kipas radiator rusak bisa juga menyebabkan overheating. Apalagi letak kipas itu agak sulit terlihat dan dicek oleh kita. Kipas ini berfungsi membantu aliran udara dari depan radiator untuk melepas hawa panas. Kipas bisa mati karena motor kipas yang sudah lemah atau sudah mati. Baling-baling kipas juga memerlukan perhatian, apakah sudah pecah atau retak sehingga kipas tidak lagi berputar dengan sempurna.
penyebab mobil overheat
Thermostat mobil toyota

Selain itu thermostat yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi air, bisa saja macet. Untuk mengetahui kerusakan thermostat, memang harus dibuka terlebih dahulu, apabila pegas per pada thermostat sudah tidak berfungsi maka mau tidak mau harus dilakukan penggantian spare part mobil Toyota nya

Cara mengecek Kondisi Thermostat:

Cara mengecek kondisi thermostat (Katup pembuka dan penutup sirkulasi air pendingin) mesin mobil adalah lepaskan thermostat dari rumah thermostat,\
kemudian letakkan di air yang sedang dimasak, jika suhu air sudah mencapai 60 derajat celcius, lihat apakah katup thermostat terbuka ?
dan teruskan pemanasan sampai suhu air80 - 85 derajat celcius dan lihatlah apakah katup thermostat terbuka penuh ?
Jika ya maka thermostat masih berfungsi dengan baik/Bagus. Jika tidak maka thermostat sudah rusak dan harus diganti

Sumber :
http://sbtoyota.blogspot.co.id/2013/04/penyebab-mobil-overheat.html
http://softwareasrahsrev.blogspot.co.id/2011/07/cek-thermostat.html

Tuesday, September 8, 2015

Cara Praktis Buang Angin Rem Oleh Satu Mekanik

 Cara Praktis Buang Angin Rem Oleh Satu Mekanik


Prosedur dengan foto dan video yang dijelaskan di sini adalah karya inovasi saya yang mudah digunakan dan didesain untuk dikerjakan oleh hanya 1 (satu) orang mekanik. Alat yang digunakan adalah kunci ring pas (combination spanner), selang, dan penampung minyak rem bekas. Secara sekilas mirip dengan prosedur buang angin rem (brake bleeding) yang sudah ada. Tapi dengan mengangkat selang lebih tinggi dari nipel dan menggunakan gemuk (grease) sebagai pencegah udara masuk, prosedur ini dapat dikerjakan hanya oleh satu orang. Tidak perlu bantuan (helper) untuk membuka dan menutup nipel berkali-kali. Dengan prosedur ini satu roda dapat dibuang angin remnya hanya dalam 15 menit jika tanpa masalah, mendongkrak dan melepas roda dapat memakan waktu lebih lama. Pada beberapa kendaraan yang tinggi seperti jip, prosedur ini dapat dilakukan tanpa melepas roda. Demikian juga jika anda memiliki lift untuk mengangkat mobil, angin rem dapat dibuang tanpa melepas roda. Karena mudah, seorang tanpa pengalaman dapat mengerjakannya. Anda dapat mengerjakannya di garasi di rumah anda.

Ada prosedur yang juga mudah yaitu menggunakan pompa untuk menekan minyak rem di reservoir dan keluar dari nipel. Juga ada prosedur yang menggunakan pompa vacuum untuk mengisap minyak rem dari nipel. Walau mudah, tapi kedua prosedur tersebut membutuhkan alat yang mahal.

Gambar video di bagian bawah posting ini memperlihatkan minyak rem berwarna bening dan gelembung yang keluar dari nipel rem dan memasuki selang transparan. Selanjutnya minyak rem yang baru yang berwarna merah memasuki selang menggantikan minyak rem lama yang bening.

Jika baru saja dilakukan perbaikan pada piston atau silinder rem di bagian roda ataupun master cylinder (silinder pedal rem), misalnya penggantian karet seal, maka perlu dilakukan pembuangan angin dari sistem hidrolik rem. Udara atau angin yang terperangkap di dalam sistem hidrolik akan menyebabkan rem tidak pakem. Pedal rem terasa dalam sampai kandas saat diinjak, dan terasa seperti menginjak balon atau menginjak karet busa. Hal ini terjadi karena sifat fisika udara yang dapat ditekan atau dimampatkan (compressible) hingga volumenya mengecil, sedangkan minyak rem tidak dapat dimampatkan (incompressible) atau volumenya selalu tetap walau mendapat tekanan.

Karena sifat cairan seperti minyak rem, air, oli, dan lain-lain yang tidak bisa dimampatkan, maka dimanfaatkan untuk sistem hidrolik dengan tekanan sangat tinggi. Baca juga hidrostatik test bertekanan tinggi mencapai 1500 psi atau sekitar 50 kali tekanan ban, dengan memanfaatkan silinder kopling jip CJ7.


Adapun prosedur yang biasa digunakan, membutuhkan dua orang. Satu orang bertugas memompa pedal rem hingga terasa ada tekanan dan langkahnya jadi agak pendek atau lebih tinggi, lalu pedal ditahan dalam posisi tertekan. Satu orang lagi bertugas mengendurkan nipel rem di roda agar angin dapat keluar dari sistem hidrolik rem, kemudian segera ditutup kembali. Pedal rem dilepas dan dipompa lagi, begitu seterusnya sampai tekanan benar-benar naik dan pedal tidak terasa seperti menginjak balon lagi. Prosedur biasa ini banyak ditulis di situs internet.
Pada gambar video pembuangan angin yang dilakukan dan dijelaskan disini adalah saat menguras dan mengganti minyak rem lama dengan minyak rem baru. Biasanya minyak rem dikuras setiap 2 tahun sekali, harap merefer ke service manual kendaraan anda. Penggantian minyak rem perlu dilakukan karena adanya embun atau air yang masuk ke dalam sistem hidrolik rem, kotoran, sisa karet seal, karat, udara, sehingga perlu dikuras. 

Prosedur ini dapat juga digunakan untuk membuang angin setelah perbaikan besar pada sistem hidrolik rem, misal penggantian karet piston di roda atau karet piston pada master cylinder. Dan dapat diterapkan pada hampir semua kendaraan yang menggunakan sistem hidrolik pada remnya, termasuk sepeda motor.

Membuang angin sebaiknya dimulai dari roda paling jauh dari master cylinder. Agar angin dan minyak rem lama dapat segera keluar dalam jumlah atau volume banyak. Untuk mobil dengan posisi pengendara di sebelah kanan seperti Indonesia, Inggris, Australia, Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, India, New Zealand, dll. maka roda terjauh adalah roda belakang kiri. Pada beberapa kendaraan, posisi master cylinder rem tidak tepat di dekat kaki pengemudi, yaitu di sebelah kanan untuk Indonesia. Ada mobil Eropa yang posisi master cylindernya di sebelah kiri atau di sebelah penumpang. Mungkin karena mobil tersebut awalnya dirancang dengan posisi pengemudi di sebelah kiri, tapi kemudian dimodifikasi menjadi posisi pengemudi di sebelah kanan untuk memperluas pangsa pasar.

Pada artikel ini foto dan videonya menggambarkan saat pekerjaan dilakukan pada rem belakang. Untuk artikel pembuangan angin pada rem depan, dapat dibaca di: Buang Angin Rem Depan Oleh Satu Mekanik

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum rem dibuang anginnya adalah: buka tutup reservoir minyak rem atau tanki rem, periksa tinggi permukaan minyak rem, jika kurang maka tambah sampai maximal. Pada foto dibawah tampak tanki minyak rem adalah yang ditunjuk oleh panah merah. Tanki yang lebih kecil adalah reservoir minyak kopling.





Bersihkan bagian luar tanki reservoir dengan air, tanki ini kedap air dan bisa disemprot air. Buka tutup reservoir, pada beberapa kendaraan tutupnya ada dua bagian. Pada foto di bawah memperlihatkan tanki yang terbuka dan masih ada tutup lain di bagian dalamnya. 



Buka tutup yang di bagian dalam lalu pasangkan ke dalam tutup luar. Tutup di bagian dalam ini berfungsi mencegah minyak rem melimpah keluar reservoir tapi tetap melewatkan udara masuk atau ventilasi. Tampak di foto bawah tutup dalam yang terpasang pada tutup luar. Terlihat juga minyak rem yang berwarna bening. Minyak rem bening tersebut akan diganti dengan minyak rem berwarna merah. Tampak pada foto minyak rem masih pada sekitar level maximum.




Dongkrak dan buka roda belakang yang paling jauh dari posisi pengendara, yaitu roda belakang kiri untuk Indonesia. Pastikan posisi dongkrak yang aman. Masukkan roda yang terlepas ke kolong mobil dan tambahkan balok kayu untuk membantu dongkrak. Seperti foto di bawah. 



Bersihkan rem dan spakbor roda belakang kiri dengan air agar pekerjaan mudah dan bersih. Tampak pada foto di bawah rem belakang dari tipe tromol. Pada beberapa kendaraan rem belakangnya dari tipe cakram. 



Katup buang angin (air bleeding valve) adalah yang ditunjuk oleh panah merah pada gambar di bawah. Terletak di balik tromol rem, terlihat karet abunya sudah dilepas agar tampak nipelnya (nipple, puting). 




Kendurkan dengan kunci ring pas. Pada rem roda belakang mobil ini digunakan kunci ring pas (combination spanner) ukuran 8 mm. Hindari menggunakan kunci pas saat mengendurkan dan mengencangkan, karena kunci pas hanya memegang 2 sudut dari kepala baut nipel dan dapat menyebabkan kepala baut nipel rusak. Pada foto di bawah terlihat cara mengendurkan nipel dengan bagian kunci ring dari kunci ring pas, agar kunci memegang semua sudut dari kepala baut nipel dan mencegah kepala baut tersebut rusak. 



Tidak perlu sampai melepas nipel, cukup dikendurkan sekitar 30 sampai 60 derajat putaran. Biasanya akan ada tetesan minyak rem keluar jika dikendurkan antara 30 sampai 60 derajat putaran. Kencangkan sedikit agar minyak rem tidak terus menetes karena akan menunggu persiapan dan pemasangan selang dan penampung minyak. 

Pasang selang transparan diameter 3/16 inchi atau 5 mm pada nipel, sebagaimana gambar di bawah. Jika selang kekecilan bisa diperbesar sedikit dengan dipanasi agar melebar dan nipel bisa masuk. Jika selang kebesaran, maka gunakan selang karet yang lebih kecil. Setau saya selang transparan tidak ada yang lebih kecil diameternya dari 3/16 inchi. Selang karet ada yang berdiameter lebih kecil, dan selang karet jauh lebih flexibel dari selang plastik. Tapi selang karet tidak transparan sehingga tidak kelihatan jika ada gelembung udara. Maka jika nipelnya terlalu kecil, pasang selang karet pada nipel lalu selang karet tersebut disambung dengan selang plastik transparan agar bisa dilakukan visual check pada minyak rem.

Pada jarak sekitar 50 cm dari ujung selang di nipel, ikatkan benang. Benang ini ditempelkan ke bodi kendaraan dengan lakban (adhesive tape). Semakin tinggi puncak selang maka semakin mudah angin keluar dari sistem hidraulik, karena angin di dalam minyak rem berusaha mencapai tempat lebih tinggi. Penggunaan benang dimaksudkan agar tidak mengganggu jika melihat ke dalam puncak selang di mana busa atau gelembung udara berkumpul. Ujung selang yang lain dimasukkan ke dalam penampung minyak rem. Pastikan tidak ada bagian selang yang bocor. Selang yang bocor dapat memasukkan udara ke dalam sistem hidrolik rem. Selang yang bocor juga dapat menyemprotkan minyak rem yang dapat merusak cat mobil. Segera siram dengan air bersih jika cat terkena minyak rem.



Pada gambar di atas terlihat selang yang terpasang pada nipel, selang naik ke atas karena digantung dengan benang dan lakban pada bodi mobil. Ujung selang lainnya dimasukkan ke dalam kontainer penampung dari botol plastik bekas air mineral. Ujung selang yang ini sebaiknya menyentuh dasar kontainer. Ketika kontainer terisi minyak rem bekas, maka ujung selang akan tertutup dari udara luar. Sehingga hanya angin dari sistem hidrolik yang terkumpul di bagian atas kontainer, dengan cara ini akan mudah dicheck apakah masih ada angin di dalam sistem hidraulik. Walaupun udara dari kontainer dapat masuk ke dalam selang yang terisi minyak rem, tapi tidak bisa masuk ke dalam nipel karena udara tidak bisa turun sendiri melewati minyak rem. Kita dapat melihat angin dari nipel berkumpul di bagian atas selang, tidak ada udara dari kontainer, lalu angin terdorong ke dalam kontainer oleh tekanan pedal.

Selang yang naik ke atas akan membantu mengeluarkan udara dari sistem hidrolik rem. Udara, uap, dan gas lainnya mempunyai sifat fisika berat jenis yang lebih ringan dari cairan. Udara, uap, dan gas-gas di dalam selang akan berusaha naik ke tempat yang lebih tinggi saat selang dimasuki oleh minyak rem. Maka udara, uap dan gas-gas tersebut akan 'berusaha sendiri' untuk keluar dari sistem hidrolik rem.

Sebenarnya panjang selang tidak perlu sepanjang seperti pada foto di atas. Karena saya masih akan memakai selang tersebut untuk keperluan lain, maka selang tidak saya potong. 

Untuk mencegah udara luar masuk ke dalam sistem hidrolik rem melalui celah-celah nipel, maka oleskan gemuk (grease) di sekitar nipel dan ujung selang yang terpasang pada nipel. Lihat foto di bawah, gemuk berwarna hijau dan ditunjuk oleh panah hijau. 



Jika selang dan penampung sudah siap, maka kendurkan kembali nipel sekitar 30 sampai 60 derajat. Lihat panah merah pada foto di atas, nipel yang kendur mengeluarkan minyak rem yang terlihat di dalam selang yang transparan. Minyak rem ini berwarna bening, dan akan dikuras dan diganti dengan minyak rem berwarna merah. Jika terdapat gelembung udara pada sistem hidrolik, maka minyak rem di dalam selang akan tampak berbusa atau berbuih. Gelembung udara juga akan tampak bergerak naik karena berusaha mencapai tempat yang lebih tinggi di dalam selang. 

Pastikan tinggi minyak rem di dalam tanki reservoir, tambah minyak rem dengan yang baru. Di foto di bawah tampak minyak rem berwarna merah ditambahkan. Sebenarnya tinggi minyak rem merah sudah melebihi dari tinggi maximal. Tapi karena akan dikuras, maka minyak rem akan berkurang sendiri nantinya. 



Masuk ke kabin dan duduk di kursi pengemudi. Pastikan rem parkir tidak bekerja, agar semua silinder rem pada roda dapat bereaksi saat pedal rem diinjak, dan melepaskan udara dan kotoran yang terjebak di dalam silinder roda. Injak atau pompa pedal rem 5 kali, pedal akan terasa dalam karena minyak rem keluar dari nipel yang kendur. Tidak perlu menyalakan engine (dibaca: enjin), karena tekanan kaki sudah cukup untuk memompa pedal tanpa perlu bantuan engine vacuum. Tidak perlu membuka dan menutup nipel berkali-kali.

Jika minyak rem masih belum keluar, kendurkan lagi nipel sekitar 30 derajat. Nipel yang terlalu kendur akan menyebabkan minyak rem mengucur terlalu banyak dan mengosongkan tanki, juga menyebabkan udara mudah masuk dari sela-sela ulir nipel.

Setelah 5 kali pedal dipompa, periksa minyak rem dalam tanki reservoir, tambah jika sudah sampai level minimal. Periksa nipel, selang dan penampung minyak rem di roda yang dikuras minyak remnya. Pastikan tidak ada kebocoran pada selang, terutama pada sambungan antara selang dengan nipel. Perbaiki sambungan selang dan tambahkan grease jika ada tetesan minyak rem.

Jika semuanya tidak ada masalah, maka lanjutkan menginjak pedal rem dan pompa sebanyak 10-15 kali. Jangan lakukan tergesa-gesa. Jika terlalu banyak memompa, minyak rem di tanki reservoir bisa habis dan master cylinder akan mengisap udara. Jika master cylinder mengisap udara maka pembuangan angin akan lebih lama dilakukan. 

Untuk mobil sedan biasanya memompa atau menginjak pedal rem 50-100 kali untuk setiap roda sudah dapat menguras minyak rem lama dan terganti dengan yang baru. Untuk pembuangan angin bisa agak lebih banyak memompanya, terutama setelah perbaikan besar pada master cylinder. Karena angin yang masuk ke dalam master cylinder harus berjalan ke semua pipa dan menuju silinder di roda-roda sebelum dapat keluar dari sistem hidrolik rem.

Foto di bawah memperlihatkan minyak rem yang dipompa dengan menginjak pedal rem berulang-ulang. Terlihat di dalam selang transparan, mula-mula keluar minyak rem berwarna bening bersama gelembung udara, ditunjuk dengan panah merah. Minyak rem dan udara tidak bisa kembali masuk ke nipel dan ke dalam silinder roda ataupun sistem hidrolik rem karena ada mekanisme katup pada master cylinder yang membuat master cylinder bekerja seperti pompa piston.



Lalu minyak rem berganti menjadi berwarna merah. Warna minyak rem yang berbeda berguna sebagai tanda untuk membedakan minyak rem baru dan minyak rem lama. Minyak rem berwarna merah tampak di foto di bawah memenuhi selang, dan tidak ada lagi kolom udara di dalam selang. 



Jika minyak rem sudah berganti dengan yang baru, tutup nipel dengan kunci pas. Jangan tutup terlalu kuat karena kunci pas dapat merusak kepala baut nipel. Panah merah pada foto diatas menunjukkan kunci ring pas (combination spanner), yang mana bagian kunci pasnya yang digunakan menutup nipel. Kunci pas dapat memegang kepala baut nipel walau selang masih terpasang pada nipel.

Lepaskan selang dan kencangkan nipel dengan kunci ring, jangan terlalu kencang karena akan macet dan sulit membukanya di kemudian hari. Minyak rem akan menutup setiap sela dan lubang kecil (pori-pori) guna mencegah rembesan, dengan berjalannya waktu nipel akan semakin kuat terpasang seperti lengket atau dilem. Foto di bawah memperlihatkan nipel dikencangkan dengan kunci pas ring, yang mana bagian kunci ring yang digunakan untuk mengencangkan nipel. 



Pasang kembali karet abu pada nipel, bersihkan dan lap semua komponen yang terkena minyak rem. Dengan bersih dan keringnya area yang terkena minyak rem maka akan mudah terlihat jika ada minyak rem yang menetes. Pasang roda, dan turunkan dongkrak. Jangan lupa untuk mengencangkan baut roda secara silang agar roda benar-benar sentris. 

Gambar video berikut memperlihatkan minyak rem di dalam selang. Mula-mula tampak keluar minyak rem berwarna bening dan banyak gelembung udara, lalu diikuti dengan minyak rem berwarna merah. Pada akhir video terlihat nipel ditutup dan selang dilepas. Jika anda tidak bisa membuka video ini, harap membuka di youtube: Buang angin rem oleh satu mekanik.



Lanjutkan ke roda terjauh kedua dari master cylinder, yaitu roda belakang kanan untuk posisi sopir di kanan seperti pada mobil di Indonesia. Selanjutnya roda depan kiri, dan terakhir roda depan kanan. Uji kendaraan anda dengan menjalankan dan rem mendadak untuk memastikan kinerja rem. Pedal akan terasa lebih tinggi jika udara dan minyak rem lama sudah terkuras habis, dan tidak terasa lunak seperti menginjak busa atau balon.

Minyak rem bekas jangan didaur-ulang, karena kotoran dan air dapat mengubah sifat minyak rem, walau secara visual terlihat masih bersih. Karena minyak rem harus membersihkan sistem hidrolik rem, maka minyak rem dibuat mempunyai sifat kimia seperti sabun, dapat melarutkan kotoran dan air, sehingga tidak dapat disaring. Minyak rem bekas dapat digunakan sebagai pembersih komponen, terutama komponen yang terbuat dari plastik dan karet yang tidak tahan minyak.

Jangan membuang minyak rem sembarangan karena dapat mencemari lingkungan, jika terminum dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan.

Sumber :http://maruzar.blogspot.com/2012/06/cara-praktis-buang-angin-rem-oleh-satu.html?m=1

Sunday, August 30, 2015

Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil

 Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil



www.mobilku.org - Dewasa ini menjadi semakin rumit, beberapa pemilik mobil bahkan tidak memahami dengan seksama mengenai spesifikasi ban yang dia pakai. Berikut akan membahas tentang spesifikasi ban mobil, jenis, kode, beban maksimal dan modifikasi ban yang sesuai untuk tipe kendaraan.
Ban mobil secara umum digolongkan menjadi 3 jenis yakni ban bias, ban radial dan ban tanpa tube.
Perbedaan ban bias dan ban radial adalah pada belt dan breaker yang digunakan di dalam lapisan dalam karet ban, untuk ban bias belt dan breaker yang digunakan berbahan benang/ tekstil sedangkan pada ban radial belt dan breaker yang digunakan berbahan kawat, perbedaan ini sangat berdampak pada kemampuan redam benturan pada ban yang mana radial memiliki kemampuan meredam benturan yang lebih baik daripada ban bias. Ban tanpa tube atau ban tubeless merupakan ban yang tidak memerlukan ban dalam, ban ini yang paling rumit kontruksinya.


Melihat Segi Tiga TWI pada Ban


Indikator/ kode segi tiga TWI pada ban merupakan batasan ketebalan minimum ban, sehingga jika ban telah digunakan dan menipis sampai menyentuh batas TWI maka ban ini harus segera diganti, penundaan penggantian ban dalam kondisi ini akan mengakibatkan hal yang fatal misalnya ban pecah dan bocor.
Membaca Tahun Pembuatan Ban
Tahun pembuatan ban mobil merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat kita memilih ban mobil, ban mobil yang terlalu lama di toko akan mengalami penurunan kualitas dimana elastisitas karet ban menjadi berkurang, terjadi keretakan pada karet ban, dan yang terparah ban tersebut mati atau tidak berfungsi normal. Beberapa akibat buruk ban yang terlalu lama/ tua adalah tidak mampu melekat pada jalan sebagai mana ban normal, tidak mampu membawa beban seperti ban normal, tidak mampu dipacu dengan kecepatan maksimum ban. Pemakaian Ban yang terlalu tua dapat membuat mobil menjadi tidak ideal dan yang terburuk dapat mengakibatkan kecelakaan bagi para pengguna.
Pembuatan Ban mobil dapat dilihat dari kode pembuatannya, kode ini berisi 4 digit angka misalnya pada gambar diatas (bersama terletak di bawah segi tiga TWI). Dua digit pertama kode tahun pembuatan ban mobil pada gambar diatas menunjukkan minggu ke 42 ban mobil ini dibuat sedangkan dua digit terakhir menunjukkan tahun dimana untuk gambar di atas kode 10 merupakan tahun 2010 sehingga dapat dikenali bahwa ban mobil diatas dibuat pada bulan november tahun 2010.


Mengukur Indeks Beban Ban Mobil


Ban mobil memiliki kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan kilogram yang pemilik mobil harus memperhatikan batasan kemampuan ban membawa beban, over capacity akan menyebabkan hal yang diluar keinginan misalnya pecah atau bocor. Kemampuan membawa beban ini dapat dilihat pada kode yang tertera pada sisi ban, berikut ini kode indeks beban ban

Kode Indeks Beban
Beban Maksimum Ban (Kg)
62
265
63
272
64
280
66
300
68
315
70
335
73
365
75
387
80-89
450-580
90-100
600-800


Mengukur Kecepatan Maksimum Ban

Kode di atas harap diperhatikan, jika memiliki mobil dengan barat lebih dari 1500 Kg dengan penumpang 7 orang usahakan memakai ban dengan kode 90 ke atas atau 90-100, akan lebih mengutamakan keselamatan penumpang.
Ban mobil juga memiliki batasan kecepatan, beberapa ban tertentu tidak membolehkan ban dipacu pada kecepatan tinggi hal ini bergantung pada kualitas ban dan desain ban mobil, beberapa kode untuk mengukur kecepatan maksimum ban adalah dengan kode huruf yakni dimulai dari G sampai Y, berikut ini kode beserta kecepatan maksimumnya


Kode
Kecepatan (Km/Jam)
P
150
Q
160
R
170
S
180
T
190
H
210
V
240
W
270
Y
>300

Batas kecepatan ini harus benar-benar diperhatikan, jika sering memacu mobil dalam kecepatan tinggi diatas 120 km / jam hendaknya memakai ban dengan kode kecepatan L M N dan seterusnya
Selain kode-kode diatas ada beberapa ban yang membatasi penggunaan ban untuk mobil-mobil tertentu, misalnya ban khusus untuk mobil penumpang, mobil truck dan ban untuk cadangan, berikut ini kode ban untuk jenis mobil tertentu
P : Passenger Car atau untuk Mobil Penumpang
LT : Light Truck atau untuk Truck Ringan
ST : Special Trailer atau untuk Trailer Khusus
T : Temporary atau ban hanya untuk ban cadangan saja

Membaca Kode Ban

Sebagai contoh membaca kode ban, kami sajikan kode ban 215/65R15 89H
Analisis kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:
* Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban yakni 65 persen dari lebar telapak ban.
* R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut masuk ban bias
* Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
* Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)
* Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam (untuk kode kecepatan dapat dilihat di atas)

Di bawah ini juga kami sajikan gambar/ skema tentang membaca kode ban sepeda motor yang prinsipnya sama dengan artikel di atas



yang tak kalah penting dari ulasan di atas, bahwa kita juga harus selalu peduli pada kondisi mobil kita termasuk ban, memiliki ban cadangan akan lebih baik jika terjadi sesuatu yang tidak terduga, selalu menjaga tekanan udara/ angin ban juga mengurangi resiko kerusakan ban, ban yang kempes juga sering membuat kita tidak selamat dalam perjalanan, jadi disamping hitung-hitungan teknis faktor yang lain seperti kebiasaan mengemudi kita lah yang menentukan perjalanan kita.
Demikian ulasan tentang Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil, semoga memberikan manfaat pada pembaca


sumber : http://www.mobilku.org/2012/10/membaca-jenis-kode-ukuran-ban-mobil.html?m=1

Water Pump

 Tuesday, 24 May 2011



Kembali saya diusik oleh suara aneh berasal dari kap mesin. suara sret..sret..sret begitu dominan ketika mesin dihidupkan. saya langsung buka kap mesin tersebut unt segera mengetahui berasal dari bagian mana suara itu timbul. setelah 10 menit saya pasang pendengaran dengan seksama hanya dapat mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari bagian belt mesin 2E . hasil ini masih apriori karena dalam rangkain belt tersebut memutar 4 komponen pulley yaitu Alternator (dinamo Ampere), Water pump, AC,dan Power steering. bagian tersulitnya adalah memilih 1 diantara 4 komponen tersebut yg menjadi sumber suara tidak normal.
Saya langsung teringat sebuah tools hebat dan sederhana yg dipakai mertua saya saat mendiagnosa kerusakan sebuah mesin diesel. Alat tersebut adalah sebuah lembaran kertas karton (kadang juga koran) yg digulung menyerupai kerucut dimana lubang yg lebih kecil ditempelkan ke telinga dan lubang diujung lainnya yg lebih besar diarahkan ke bagian mesin yg dicurigai bersuara aneh.
dengan metode seperti diatas saya menyimpulkan bahwa suara aneh sret..sret..sret tersebut berasal dari water pump yg kemungkinan bearingnya mengalami masalah. Mesin kemudian saya matikan dan lsg menuju ke water pump dengan melepas beltnya terlebih dahulu. ketika pulley WP tersebut saya putar pakai tangan terasa agak seret . kesimpulan saya tidak salah lagi bahwa ada masalah dg bearing water pump saya dan ganti saja pasti lsg beres.

Dasar pemikiran ekonomis muncul lagi disaat tanya harga WP Rp.350.000,-......oh no....jangan sekarang pikir saya. kembali saya oglak-aglik pulley WP tadi dan ditambah dengan sedikit getok dg gagang palu hasilnya adalah WP masih dalam kondisi baik tidak kocak (oblak) dan ini berarti grease didalam WP tersebut sudah kering terkena panas mesin.



Perlengkapan ludruk dikeluarkan lagi,kali ini tidak selengkap sebelumnya. saya ambil penetrant (RP7/WD40) dan semprot lsg kelubang yg tampak digambar atas sampai meluap dan ulangi sampai 3 kali. Kemudian mesin saya nyalakan dengan sebelumnya kembali measang belt yg sengaja dilepas tadi dan terasa suara berisik sret..sret..sret yg sebelumnya terdengar walau kap ditutup sekarang dg kap terbukan sudah berkurang 80%. kembali saya ambil "stetoscope" koran dan dekatkan ke WP tersebut,kali ini masih terdengar walaupun agak halus.saya biarkan mesin menyala 5 menit kedepan dan kemudian saya matikan setelahnya. kali ini saya ambil semprotan pelumas khusus bedil gun lubricant merk ammo pemberian anggota AL yg masih aktif lsg saya semprotkan 3 kali kelubang yg sama diWP.
setelah 5 menit baru mesin saya nyalakan lagi dan suara sret..sret..sret sudah sangat jauh berkurang walaupun pake stetoscope koran.

Salam irit dan ekonomis buat anda sebagai ayah yg hebat.

Sumber : www.ayah-hebat.blogspot.com