Monday, December 26, 2016

Toyota Starlet Kapsul EP80, EP81 & EP82

 

Toyota Starlet Kapsul EP80, EP81 & EP82

Starlet GT Turbo look

Melanjutkan nama Starlet yang di Indonesia menjadi satu-satunya hatchback buatan Toyota pada era 80 dan 90an, Toyota Astra Motor kemudian merilis pengganti Starlet kotak pada tahun 1991 dengan Toyota Starlet P80 series. Starlet dengan kode P80 series ini dijuluki Starlet Kapsul karena bentuknya yang membulat mirip kapsul. Starlet versi Indonesia ini begitu mirip dengan versi Jepangnya karena selain Jepang, negara lain didunia yang memproduksi Toyota Starlet hanyalah Indonesia. Walau Indonesia menjadi basis produksi Starlet selain Jepang, namun hanya Starlet dengan 5 pintu saja yang masuk.


Sesuai dengan kode Starlet yang hadir di Indonesia, Toyota Starlet di Indonesia memakai mesin Toyota E series. Ada beberapa pilihan mesin yang ditawarkan tergantung tipenya. Tipe XL (EP80) masih memakai mesin 1E 4 silinder 1000cc SOHC 12 valve dengan karburator yang masih sama dengan Starlet Kotak XL. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 55Hp pada 6000Rpm dan torsi 102Nm pada 3500Rpm. Untuk menyalurkan tenaga ke roda depan dipakai transmisi manual 4 percepatan dari Toyota C140 transmission. Pada Starlet tipe SE (EP81) memakai mesin 2E yang sama dengan Corolla SE Saloon dan Starlet Kotak SE dengan 4 silinder 1300cc SOHC 12 valve dan masih memakai karburator. Terdapat pilihan transmisi manual 5 percepatan dengan transmisi Toyota C150 transmission dan otomatis 4 percepatan dengan Toyota A132 transmission. Selain itu, ada juga mesin 4E-FTE yang terpasang pada varian turbo (EP82) dengan konfigurasi 1300cc 4 silinder DOHC narrow angle 16 valve dengan EFI dan turbocharger. Mesin ini menjadi mesin seri E yang paling powerfull dengan tenaga mencapai 133Hp pada 6400Rpm dan torsi 157Nm pada 4800Rpm. Untuk transmisinya digunakan Toyota C52 transmission dengan 5 percepatan manual.

Ada beberapa model yang ditawarkan. Model yang paling murah dan paling sederhana adalah tipe XL dengan mesin 1000cc. Starlet XL keluaran awal atau sekitar 1991 sampai 1992 masih mamakai pengapian platina dan belum power window alias masih pakai sistem engkol. Dibagian eksteriornya, Starlet XL ini memakai garnis plastik berwarna abu-abu. Tipe XL pada tahun 1992 mendapat perubahan berupa CDI dan garnish mika berwarna hitam dan abu-abu. Model ini bertahan sampai 1994 sebelum akhirnya pada 1995 keluar varian terakhir Starlet XL dengan garnish kecil berwarna merah dan putih dan tetap masih memakai CDI dan pembuka jendela model putar.

Tipe tengah dari Starlet kapsul adalah tipe SE dengan mesin 2E 1300cc. Tipe SE keluaran 1991 masih menggunakan platina untuk pengapiannya dan jendela engkol untuk membuka jendelanya. Pada tahun 1992 sampai 1997, platina pada Starlet SE ini digantikan dengan CDI. Varian termahalnya ada Starlet SE Limited yang hanya keluar tahun 1991 dengan pengapian platina dan power window. Tipe SE Limited ini digantikan oleh Starlet SEG pada 1992 sampai 1998 dimana Starlet SEG 1992 sampai 1994 diberi kelengkapan berupa pengapian CDI, power window, foglamp, head rest sporty model bolong, setir palang 3 dan dilengkapi dengan fitur tilt steering. Starlet SEG 1995 sampai Maret 1998 fiturnya masih sama dengan keluaran 1992 sampai 1994, hanya saja diberi tambahan berupa power steering.

Produksi Toyota Starlet dengan kode sasis P80 ini sebenarnya sudah berakhir di Jepang pada Desember 1995. Pengganti Starlet ini memiliki kode P90 series dengan julukan Starlet Reflet (normal), Glanza (sports), dan Carat (classic). Sebagai ganti atas absennya Starlet P90 di Indonesia, Toyota membuat varian SEG Starlet EP81 menjadi mirip dengan Starlet Gi JDM yang merupakan tipe sport di Jepang. Starlet ini kemudian dikenal juga dengan sebutan Fantastic Starlet atau lebih akrab dengan julukan Starlet Turbo Look.  Perbedaanya dibagian eksterior berupa grill model baru, kap mesin model timbul seperti Starlet turbo dan bumper yang lebih sporty. Sayangnya, dibagian mesin tidak dijumpai mesin turbocharger seperti Starlet GT yang masuk melalui importir umum melainkan mesin 2E seperti Starlet 1300cc pada umumnya.

Kelebihan Starlet ada pada perawatannya yang murah dan lumayan irit bahan bakar. Selain itu, karena beratnya yang ringan sedikti modifikasi pada mesin seperti ganti ke 4E-FTE sudah cukup untuk membuat malu mobil-mobil lain dengan mesin dan bodi yang lebih besar. Bentuk eksteriornya juga terkesan abadi dan cocok untuk dipakai siapapun. Kelemahan Starlet ini ada pada ruang yang sempit baik kabin penumpang atau barang terlebih jika Anda memiliki tubuh diatas rata-rata. Fiturnya juga biasa saja tidak terlalu mewah kecuali untuk tipe SEG keluaran 1995. Sayangnya jangankan untuk tipe SEG, tipe XL keluaran 1991 saja harganya sudah relatif tinggi untuk ukuran mobil 90an awal. Ini dikarenakan harga jual kembalinya yang masih tetap tinggi.

Spesifikasi Toyota Starlet Kapsul EP80, EP81 & EP82 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Toyota Starlet Kapsul EP80, EP81 & EP82
JenisHatchback
TipeEP80, EP81, EP82
Mesin1E SOHC 999cc (XL)
2E SOHC 1295cc (SE)
4E-FTE DOHC turbo 1331cc (GT Turbo)
Bore X Stroke70.5 X 64.0 mm (1E)
73.0 X 77.4 mm (2E)
74.0 X 77.4 mm (4E-FTE)
Sistem Bahan BakarKarburator (1E & 2E)
Electronic Fuel Injection (4E-FTE)
TransmisiManual 4 Speed (XL)
Manual 5 Speed (semua kec XL)
Otomatis 4 Speed (SE, SE Limited, SEG)
Wheelbase2.300 mm
Panjang3.805 mm
Lebar1.620 mm
Tinggi1.380 mm
Sumber :
http://www.mobilmotorlama.com/2016/11/toyota-starlet-kapsul-ep80-ep81-ep82.html#more

Tuesday, December 6, 2016

Auto Choke Toyota Starlet

 Auto Choke Toyota Starlet


Menyalakan mesin pada pagi hari
Dasar kerja cuk otomatis starlet menggunakan teknik BIMETAL, dimana saat kondisi semakin panas, keping bimetal akan menggerakan poros cuk ke arah membuka normal. Saat mesin kembali dingin keping bimetal pun ikut dingin dan bereaksi memutar poros cuk kearah menutup. Sedangkan elektrik pada autochoke dibutuhkan untuk mempercepat pembukaan bimetal dengan cara memberikan panas bagi bimetal lewat lilitan kawat. Bila terjadi masalah elektrik pada autochoke maka hanya akan berdampak pada terlambatnya cuk membuka normal, karena hanya mengandalkan bantuan panas dari mesin yang butuh waktu lama untuk memanaskan keping bimetal ini. Efeknya mesin akan brebet saat pedal gas mulai ditekan, gejalanya mirip dengan cuk manual yang lupa di kembalikan ke posisi semula.

Cara yang benar menyalakan mobil starlet yang dilengkapi cuk otomatis, pada saat kunci kontak dinyalakan, jangan nyalakan mesin dulu, tapi injak pedal gas sekali saja sampe dalem, atau bisa dua kali kocok untuk daerah yang agak ekstrim dingin tujuannya memberikan campuran kaya bensin lewat pompa akselerator, sekaligus mem-fungsikan autochoke untuk menaikan gas setingkat diatas standard.


Setelah pedal gas dikocok barulah di start, biasanya mesin langsung akan hidup dengan rpm yang agak tinggi, seiring dengan panasnya suhu mesin perlahan unit choke akan membuka hingga sempurna.


Pada kondisi ini gas masih akan tetap tertahan diatas standard, saat pedal gas di injak mekanikal autochoke penahan bukaan gas akan segera terlepas, dan mesin akan berputar pada RPM yang normal sekitar 800 - 900 RPM

Cuk Otomatis Tidak Bekerja Sempurna Tanpa Menekan Pedal Gas Terlebih Dahulu 
Menyalakan mesin dipagi hari dalam kondisi mesin dingin diperlukan campuran bahan bakar yang kaya, dan sedikit menaikan posisi gas diatas normal agar pada saat pemanasan mesin berlangsung secara halus dan lancar.
Menyalakan mesin dipagi hari tanpa mengocok pedal gas terlebih dahulu membuat mesin sulit distart dan cuk otomotis tidak menutup sempurna, bila terus dipaksakan mesin tetap akan menyala tetapi putaran mesin terlalu rendah dan bergetar kencang, ini sangat tidak bagus buat keawetan mesin.
Biasakan mengocok pedal gas saat menyalakan mesin dipagi hari, jangan lebih dari 2 kali mengocok gas, karena malah menyebabkan karburator banjir bensin kalo sudah bengini malah sangat sulit dihidupkan.


Hati-hati bila hendak servis karburator
Membongkar karburator mobil starlet termasuk pekerjaan yang tidak terlalu sulit dan pada umumnya karburator starlet sama dengan karburator mobil lainnya, mudah diservis oleh siapa saja termasuk montir jalanan.
Akan tetapi bagi starlet yang sudah mengadopsi cuk otomatis perkaranya bisa jadi lain lagi, karena disitu ada part elektronik yang cukup sensitif bila dibongkar atau bila ikut direndam dalam bensin atau minyak tanah.
Makanya buat montir jalanan yang belum cukup pengalaman terkadang melakukan hal-hal ceroboh membongkar karburator sehingga bisa membuat unit tersebut tidak berfungsi atau rusak.

Sumber :
https://starlet2e.blogspot.co.id/2008/05/auto-choke-toyota-starlet.html