Rem Macet Dan Penanganannya
Tuesday, March 9, 2021
Rem Macet Dan Penanganannya
Memasang Relay Untuk Power Window
Memasang Relay Untuk Power Window
Electric Power Steering Untuk Mobil Tua
Electric Power Steering Untuk Mobil Tua
Beberapa Waktu Yang Lalu Kami Pernah Memperbaiki Sebuah Mobil Yang Masih Tergolong Baru Yaitu Daihatsu Terios Keluaran Tahun 2013. Nah Kerusakan Yang Terjadi Pada Mobil Tersebut Adalah Pada Bagian Kanan Depan Tertabrak Sepeda Motor Sehingga Menyebabkan Beberapa Kerusakan Pada Spakbor, Velg , Shock Breaker Dan Juga Mengenai Modul Electric Power Steering (EPS) Pada Mobil Ini.
Nah Setelah Kami Mengamati Electric Power Steering Pada Daihatsu Terios Ini Dan Membaca Beberapa Rekomendasi Mengenai EPS Dari Tulisan-Tulisan Yang Ada Pada Beberapa Media Elektronik Serta Rekomendasi Dari Berbagai Sumber Yang Kami Baca, Inilah Sebuah Teknologi Terbaru Dari Sebuah Perangkat Elektronik Yang Bisa Diaplikasikan Pada Mobil-Mobil Tua Seperti Spesialisasi Kami Yang Sering Bermain Modifikasi Pada Mobil-Mobil Klasik Antik.
Solusi EPS Yang Bisa Diaplikasikan Pada Mobil-Mobil Tua Menurut Kami Adalah EPS Yang Fully Electric Karena Pada Jenis EPS Yang Ini Motor Elektrik Sebagai Penggeraknya Tidak Menempel Pada Mesin Atau Pada Rack Steer Nya Sehingga Kita Masih Bisa Pakai Rack Steer Atau Worm Steer Mobil Lama Kita. Pada Power Steering Model Lama Atau Yang Masih Menggunakan Oli (Hidrolis Power Steering) Bagian Modifikasi Worm Steer Atau Rack Steer Inilah Yang Sering Menjadikan Kendala Pada Modifikasi Power Stering Apalagi Bila Kita Mengaplikasikan Pada Mobil Yang Berbeda Mereknya, Seperti Pada Modifikasi Power Steering Pada Mercy Ponton Atau Mercy Kentang Yang Sedang Kami Kerjakan Pada Bengkel Kami (Untuk Posting Modifikasi Power Steering Pada Mercy Ponton Ini Akan Kami Bahas Menyusul).
Dengan Adanya EPS Seperti Pada New Terios Ini Akan Lebih Mudah Kita Untuk Bermain Modifikasi Power Stering Untuk Jenis-Jenis Mobil Minibus Lama (Seperti Suzuki Carry, Daihatsu Hijet, Dll) Yang Tidak Mungkin Kita Pasang Power Steering Hidrolis Yang Menggunakan Pompa Oli Karena Posisi Kabin Yang Sempit. Memang Kami Belum Pernah Mengerjakan Untuk Hal Ini, Akan Tetapi Kalau Ada Uang Lebih Mungkin Akan Kami Kerjakan Dulu Pada Mobil Tua Kami (Kami Sudah Menanyakan Langsung Pada Dealer Resmi Mengenai Harga Sebuah Modul EPS Ini Lumayan Mahal). Pada Penggantian Modul EPS Pada Daihatsu Terios Yang Kami Kerjakan Diatas Si Pemilik Lah Yang Membeli Sendiri Karena Kami Tidak Mau Beresiko Untuk Membelikannya, Biasanya Tidak Ada Jaminan Bila Kita Membeli Spare Part Yang Menggunakan Elektronik Seperti Spare Part Lainnya, Sebagai Contoh Spare Part Elektronik Yang Tidak Ada Garansinya Yaitu Pompa Bensin Elektrik (Rotak), CDI, KOIL Dan EPS Ini Tentunya. Sehingga Biasanya Kami Menyarankan Agar Si Pemiliknya Mencari Sendiri.
Disini Mungkin Anda Masih Bingung Cara Pengaplikasian EPS Pada Mobil Tua Karena Umumnya EPS Ini Dipasang Pada Mobil-Mobil Modern Dengan System ECU Yang Sudah Ada Modulnya Sendiri, Nah Pada Bagian Akhir Ini Kami Berikan Tipsnya Agar Pemasangan EPS Ini Bisa Aman Pada Mobil Tua Anda Yaitu:
1. Sebelum Melakukan Pemasangan Pastikan/ Cek Apakah System Pengisian Aki Mobil Anda Sudah Elektrik Apa Belum, Artinya Pengisian Dinamo Ampere Harus Menggunakan IC, Pada Beberapa Minibus Sudah Mengaplikasikan Ini, Tetapi Sebagian Minibus Lama Masih Menggunakan Cath Out. Dan Ini Harus Dirubah Dengan Model Dinamo Ampere IC Semua.
2. Posisikan EPS Pada Bagian Yang Aman, Pemasangan Dan Modifikasi Pada Batang Stir (Colum Steer) Harus Benar-Benar Pas Sehingga Bekerja Maksimal.
3. Pada Modul EPS Ada 3 Buah Kabel, Seperti Perangkat Elektrik Lainnya, Penyambungannya Satu Kabel Pada Negatif Atau Ground, 1 Kabel Pada Posisi On Starter Atau Acc, Yang Lainnya (Yang Biasanya Masuk Ke Sensor ECU) Kita Sambungkan Pada Kabel Pengisian Aki. Inilah Mengapa Pada Poin 1 Kami Menyarankan Pengisian Aki Harus Menggunakan IC Agar Arus Yang Keluar Dari Dinamo Ampere Nya Selalu Stabil. Disini Modul EPS Akan Bekerja Bila Mesin Dalam Keadaan Menyala Saja Karena Kabel Sensor Yang Menggerakkan Motor Elektriknya Akan Bekerja Bila Ada Aliran Listrik Dari Dinamo Ampere.
Kelemahan Pada Sistem Ini Mungkin Tidak Adanya Kontrol Seperti Pada Mobil-Mobil Ber ECU Yang Bisa Mengontrol Pengiriman Sensor Kecepatannya Untuk Memberikan Sinyal EPS Bekerja Sesuai Dengan Kecepatan Saat Mobil Melaju Sehingga EPS Yang Terpasang Pada Mobil-Mobil Non ECU Akan Bekerja Sama Persis Seperti Pada Power Stering Konvensional Atau HPS (Hidrolis Power Steering) Saja.
Nah Bagi Anda Yang Mau Mencobanya Silahkan Saja Berkarya Sesuai Dengan Kreatifitas Anda Sendiri, Pada Percobaan Yang Kami Kerjakan Memang Kami Belum Memasang Pada Mobil Tua Kami, Tetapi Hanya Sebatas Mengetes Cara Kerjanya Saja Dengan Posisi Modul Tidak Terpasang (Maklum Dengan Harga Yang Masih Lumayan Mahal)
Penyebab Power Steering Terasa Berat dan Cara Mencegahnya
Penyebab Power Steering Terasa Berat dan Cara Mencegahnya
Fungsi utama power steering pada mobil yakni agar pengemudi bisa lebih ringan memutar setir dan menggerakkan roda. Ketika memutar setir mulai terasa berat, hal ini menandakan ada komponen yang bermasalah.
Power steering sendiri ada dua jenis yakni Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electric Power Steering (EPS). Power steering bekerja dengan menggunakan cairan guna menciptakan tekanan pada roda untuk berubah arah. Secara garis besar, setidaknya ada empat penyebab yang membuat power steering terasa berat:
Rack Steer Rusak
Sebagai bagian dari rack dan pinion, bagian ini bekerja sama dengan sistem power steering. Penggunaan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan rack steer rusak atau aus.
Tekanan udara ban rendah
Beratnya power steering ketika diputar bisa saja karena tekanan
udara ban yang terlalu rendah. “Tekanan udara yang rendah juga berpengaruh.
Karena ban masih satu sistem dengan power steering. Kalau kurang angin, kerja
power steering jadi semakin besar,” ujar Head Product Improvement/EDER Dept
Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi, seperti
dilansir Kompas.com.
Cairan power steering berkurang
Cairan power steering berguna untuk memberikan tekanan terhadap
piston di dalam rack dan pinion. Jika cairan tersebut kurang, maka tekanan yang
diberikan pada piston juga akan berkurang. Pada power steering jenis HPS,
bocornya cairan power steering sering menjadi penyebab yang membuat power
steering rusak. Cairan power steering letaknya di sekitar silinder reservoir,
dekat salah satu ujung power steering belt. Pemilik mobil disarankan
mempertahankan cairan pada tingkat atau level yang tepat. Cairan power steering
biasanya berwarna merah tua, segera lakukan penggantian jika warna cairan
berubah menjadi gelap. “Sementara pada EPS, bisa dibilang lebih less
maintenance,” kata Bambang.
Power steering belt rusak
Bagian ini turut membuat putaran setir menjadi ringan. Power
steering belt memiliki fungsi yang sama seperti belt lainnya di mobil, yakni
untuk memulai dan berhenti melakukan putaran. Belt ini terbuat dari karet dan
cukup rentan. Jika bel tersebut kendur, bisa jadi hal ini menyebabkan power
steering menjadi berat.
Perbedaan power steering HPS dan EPS
Seperti yang telah disebutkan di atas, teknologi power steering
terbagi dalam dua jenis yakni HPS dan EPS. Power steering HPS boleh dibilang
sebagai sistem konvensional, sedangkan EPS biasa disematkan pada model-model
mobil terbaru.
Perbedaan utama dari kedua jenis power steering ini adalah sistem
pengoperasiannya. Jenis EPS menggunakan motor listrik pada sistem
pengoperasiannya. Sedangkan HPS bekerja melalui pompa hidrolik yang
memanfaatkan tenaga putaran mesin. Jenis EPS memiliki kelebihan less
maintenance dan tidak membebani kerja mesin sehingga membantu efisiensi bahan
bakar.
“Jenis HPS membutuhkan perawatan
yang bisa menjadi celah kekurangannya. Setiap 40.000 km sekali, oli harus
diganti, lalu pompanya juga menambah beban kerja mesin sehingga mempengaruhi
efisiensi bahan bakar,” jelas Technical Service Executive Coordinator ADM,
Anjar Rosjadi.
Sumber : https://momobil.id/news/penyebab-power-steering-terasa-berat/